REPUBLIKA.CO.ID,BOYOLALI--Puluhan pendaki dari berbagai daerah mulai melakukan pendakian ke puncak Merapi, karena mereka menganggap kondisi gunung teraktif di dunia itu sudah kembali normal.
Ada sekitar 30 pendaki yang melakukan pendakian ke Merapi melalui pintu Selo, Boyolali, dalam sepekan ini, kata anggota SAR Barameru Desa Lencoh Samsuri, di Boyolali, Jumat.
Menurut dia, pendaki kebanyakan berasal dari Yogyakarta dan Solo. Bahkan, mereka ada yang berasal dari luar negeri.
"Para pendaki yang naik ke puncak Merapi mayoritas sudah berpengalaman. Sehingga, petugas penjaga pintu `base camp` di Dukuh Plalangan, Lencoh, membiarkan saja mereka melakukan pendakian," katanya.
Apalagi, kata dia, kondisi cuaca di puncak Merapi beberapa hari ini sangat cerah, sehingga para pendaki dibiarkan melakukan pendakian, meski pintu pendakian secara resmi belum dinyatakan dibuka oleh instansi terkait.
Menurut dia, para pendaki yang melakukan pendakian biasanya mulai naik sekitar pukul 24.00 WIB hingga 01.00 WIB dini hari, dan mereka mulai turun dari puncak sekitar pukul 10.00 WIB.
"Kegiatan pendakian itu yang ramai biasanya malam minggu atau malam liburan," katanya.
Ia mengakui, warga lereng Merapi menganggap kondisi Merapi hingga saat ini sudah kembali baik. Karena, beberap pekan terakhir ini, memang tidak dirasakan adanya suara gemuruh dari puncak paskaerupsi.
Oleh karena itu, warga Merapi sudah beraktivitas seperti biasa, mereka yang ke ladang di lereng gunung sudah kelihatan tidak was-was lagi.
Ia menjelaskan, Gunung Merapi dalam satu pekan dipastikan ada sejumlah wisatawan asing yang naik ke puncak. Mereka dua hingga tiga orang yang dipandu oleh pemandu wisata warga setempat.
"Wisatawan asing di antaranya berasal dari Prancis dan Belanda," katanya.
Yanto (35) salah satu pemandu wisatawan asing warga Selo, mengatakan, paska erupsi jumlah pendaki dari mancanegara menurun, meski masih ada satu dua orang yang melakukan pendakian.
Warga asing yang melakukan pendakian ke Merapi, ada yang tujuannya untuk penelitian, tetapi banyak juga hanya wisata menikmati pemandangan.
"Merapi kini sudah membaik, sehingga saya berani mengantar warga asing ke puncak," katanya.