REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Palang Merah Indonesia (PMI) mewaspadai suhu rendah terkait Dieng di kawasan pengungsian Kecamatan Batur, khususnya pada malam hari.
"PMI sudah kirimkan bantuan berupa 150 lembar selimut,” ucap Kepala Markas PMI Kabupaten Banjarnegara, Edy Purwanto langsung dari Kecamatan Batur, Kamis siang (2/6/2011).
Ia menambahkan bahwa pada malam hari, suhu udara di sana bisa mencapai 4 derajat celcius. Bantuan selimut dari PMI sudah menjangkau pengungsi Dieng di Kecamatan Batur.
Berdasarkan data sementara dari PMI tentang pendataan dampak bencana Dieng per Kamis pagi, 2 Juni 2011, tercatat sebanyak 799 warga terpaksa mengungsi dan tersebar di 26 titik lokasi. Diantaranya, di Balai Desa Batur, SMAN 1 Batur, dan tersebar di rumah-rumah saudara dan kerabat mereka di luar Kecamatan Batur.
“Pendataan pengungsi dilakukan oleh tim relawan PMI dengan rinci, detail, dan langsung ke lokasi. Bahkan hingga ke wilayah Kecamatan Wonosobo, Wanayasa, dan Karangkobar.
Sampai Kamis (2/6), PMI sudah mengerahkan 32 personel yang terdiri dari 20 personel PMI Kabupaten Banjarnegara, 10 personel dari PMI Kabupaten Banyumas, dan dua orang personel dari PMI Provinsi Jawa Tengah.
Kondisi terkini, status Dieng masih Siaga (level III) dengan kadar gas beracun CO2 yang masih di atas ambang batas normal. Terkait bahaya gas beracun ini, Edy menjelaskan berdasarkan penuturan dari PVMBG, gas CO2 sangat berbahaya karena tak terlihat warnanya. Berbeda dengan gas belerang yang mengeluarkan warna kekuningan, dan tidak mengeluarkan bau yang menyengat. "Maka demi keselamatan jiwa mereka, warga diminta untuk tetap bertahan di lokasi pengungsian," pungkasnya.