REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA - Kota Surabaya berhasil meraih penghargaan Adipura yang keenam. Namun, persoalan lingkungan seperti tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo masih belum teratasi.
Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Wisnu Sakti Buana, mengungkapkan bahwa tumpukan sampah di TPA Benowo bisa menjadi ancaman bagi Kota Surabaya. Pasalnya, tumpukan sampah sudah mencapai lebih dari lima meter. “Kalau tidak ada zero waste treatment, tumpukan sampah di Benowo itu akan menjadi bom waktu untuk Kota Surabaya, “ ungkapnya, Rabu (8/6).
Dia memprediksi TPA Benowo hanya akan bertahan tiga tahun ke depan. Hal itu jika Pemkot Surabaya tidak segera bertindak dalam pengelolaan sampah. Sedikitnya 1.200 ton sampah setiap hari masuk ke TPA Benowo yang memiliki luas sekitar 30 hektar.
“Sejak dua tahun lalu, kami sudah mendesak pengelolaan TPA Benowo. Karena kalau tidak, tiga tahun lagi akan menjadi masalah bagi Kota Surabaya,“ terangnya.
Selain pengelolaan TPA Benowo, Wisnu mengatakan pihaknya juga masih berupaya membentuk peraturan daerah (perda) tentang sampah. Diakuinya, aturan yang selama ini diberlakukan terkait pelarangan membuang sampah sembarangan belum ditaati oleh masyarakat. “Partisipasi masyarakat terkait pengurangan sampah masih perlu ditingkatkan lagi. Masih banyak yang buang sampah sembarangan terutama di jalan, “ ujarnya.