REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror masih mengejar otak intelektual penembakan anggota Kepolisian Negara RI di Palu, Sulawesi Tengah. "Kita masih mengejar otak penembakan di Palu yang berinisial S," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar di Jakarta, Rabu.
Pelaku berinisial S patut diduga yang ikut ataupun dalam perencanaan dari proses penyerangan terhadap tiga petugas kepolisian yang sedang bertugas. "Pelaku S yang diduga merangkul para pelaku yang kebanyakan adalah pelaku tindak pencurian kendaraan bermotor (curanmor)," kata Boy.
Akibat penyerangan tersebut dua anggota polisi tewas yakni Bripda Prawira dan Bripda Gustiar Yudhistira, sedangkan Bripda Deddy Edwar mengalami luka akibat diberondong tembakan di depan Bank Central Asia (BCA), Palu, Rabu (25/5) di Jalan Emy Saelan jam 11.30 Wita. Dua polisi tewas di tempat kejadian, mereka anggota yang sedang bertugas menjaga bank dan sentra ekonomi.
Pelaku menembak menggunakan senjata laras panjang dan merebut senjata laras panjang milik anggota yang ditembak dengan mengendarai sepeda motor langsung melarikan diri, katanya.
Dua anggota Polri dari obyek vital yang tewas, setelah peluru tembakan itu mengenai dada dan bagian leher para korban.