REPUBLIKA.CO.ID, KOTABARU - Delapan unit rumah warga di komplek Pelabuhan Empat Serangkai, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, tiba-tiba rubuh. Namun bencana ini tidak menimbulkan korban jiwa.
Runtuhnya delapan unit rumah warga terjadi Ahad (12/6) sekitar pukul 15.30 WITA. "Padahal kondisi laut dan angin saat itu biasa saja, tidak bergelombang," kata Briptu Situngkir mewakili Kepala Satuan Polisi Perairan, Ajun Komisaris Polisi Rokhmadi.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kerugian harta benda belum dapat dipastikan. Camat Pulau Laut Utara, Johannor, saat berada di lokasi pelabuhan mengatakan, belum mengetahui secara pasti penyebap runtuhnya delapan unit rumah di wilayah RT 11 Kelurahan Kotabaru Hulu tersebut. "Saat ini tim masih mencari penyebap dan melakukan pendataan kepada korban," ujarnya.
Para korban kini sebagian telah bergabung tinggal bersama keluarganya. Namun sebagian korban lainnya masih tetap tinggal di lokasi pelabuhan sambil mengamankan harta bendanya yang masih bisa diselamatkan. Hampir semua harta benda delapan keluarga tersebut jatuh ke laut dan tertimbun puing-puing rumah.
Johan mengaku masih akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah, karena beberapa waktu lalu pemerintah berencana merelokasi warga yang tinggal di lokasi pelabuhan Empat Serangkai.
Seperti yang diberitakan, pada 8 Agustus 2010, Pemerintah Kabupaten Kotabaru berencana merelokasi pemukiman dan rumah toko di kompleks 'Empat Serangkai' di Jalan Pangeran Indra Kesuma Negara, Kotabaru, ke lokasi lain.
Sebagian lokasi di kompleks 'Empat Serangkai' merupakan lahan milik pemerintah daerah sehingga tidak ada salahnya jika lahan tersebut kembali dimanfaatkan untuk fasilitas umum. Tetapi sebagian lahan milik pemerintah daerah itu disertifikatkan oleh perorangan.