Senin 13 Jun 2011 16:49 WIB

Akibat Sering Dikejar-Kejar, Modus Pengemis di Aceh Kini Berubah

Seorang pengemis bersama bayinya
Foto: wordpress
Seorang pengemis bersama bayinya

REPUBLIKA.CO.ID,BANDA ACEH - Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Banda Aceh, Purnama Karya, mengatakan bahwa praktik meminta-minta yang dilakoni pengemis mulai berubah di daerah itu.

"Dulunya di jalanan dan persimpangan lampu merah, kini beralih dari pintu ke pintu dengan mendatangi langsung rumah warga," kata Purnama.

Menurut dia, perubahan itu terjadi karena gencarnya razia di jalan selama ini. Apalagi, pengemis yang terjaring razia orangnya itu-itu saja dan sudah berulang kali membuat surat penyataan tidak mengemis lagi. Karena itu, pihaknya mengimbau aparatur gampong (desa) maupun masyarakat menertibkan praktik mengemis dengan mendatangi rumah-rumah penduduk.

Selain itu, praktik mengemis dari pintu ke pintu itu juga harus diwaspadai. Bisa saja orang tidak baik menyaru menjadi pengemis sehingga menimbulkan kejahatan.

Pengemis yang terjaring razia semuanya berasal dari luar Kota Banda Aceh. Mereka khusus datang ke ibu kota provinsi Aceh itu hanya untuk meminta-minta.

Praktik meminta-minta sudah menjadi pekerjaan. Mereka tidak mau bekerja karena uang dari meminta-minta jauh lebih banyak. "Kami tidak pernah melarang orang meminta-minta. Meminta-minta itu budaya yang tidak baik, hanya melahirkan kemalasan. Kalau ada warga berniat bersedekah, alangkah baiknya disalurkan melalui Baitul Mal maupun rumah-rumah penyantunan," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement