REPUBLIKA.CO.ID,DUMAI--Harimau liar jenis "Panthera tigris sumatrae" atau Harimau Sumatra yang masuk wilayah perkampungan Dusun Geniot, Kelurahan Basilam Baru, Kecamatan Sungai Sembilan, Kota Dumai, Riau, terlihat warga semakin kurus. Pemuka masyarakat sekaligus Ketua Rukun Tetangga (RT) 015, Dusun Geniot, Perayit, kepada ANTARA di Dumai, Jumat mengatakan, terakhir kali harimau liar itu terpantau oleh warganya yang hendak pergi berkebun pada Jumat pagi sekitar pukul 07.00 WIB.
"Ketika itu warga melihat harimau itu sedang berjalan di semak-semak dekat kebun sawit milik warga. Tubuhnya terlihat makin kurus, namun dilihat dari ciri-cirinya, harimau itu merupakan harimau sama yang telah memangsa puluhan ayam dan itik milik warga," katanya.
Harimau itu kata Perayit, sejak tiga hari terakhir memang sudah sangat jarang terlihat oleh warga. Selain itu, sambung dia, unggas warga juga tidak ada lagi yang terdengar disantap oleh harimau tunggal tersebut. "Saat ini mungkin kondisinya sudah sangat kelaparan, warga menjadi semakin cemas dan takut untuk pergi berkebun," ujarnya.
Perayit berharap pemerintah segera turun tangan dan mencarikan jalan keluar agar harimau tidak lagi berada di perkampungan. "Kemunculan harimau ini sudah sejak tiga bulan lalu dan sudah banyak ternak warga yang dimangsa. Kita berharap pemerintah segera bertindak, bagaimana caranya agar harimau pergi dari perkampungan sebelum ada korban jiwa," katanya lagi.
Staf Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kota Dumai, Eko Heri yang sempat turun ke Dusun Geniot mendapati sejumlah jejak-jejak harimau Sumatra dewasa. Hasil evaluasi di lapangan menurut Eko, harimau yang masuk ke pekarangan sekolah dan bahkan tidur-tiduran di teras rumah warga merupakan harimau dewasa yang diperkirakan memiliki ukuran tubuh setinggi 85 sentimeter (cm) dan panjang mencapai 130 cm.
"Banyak warga yang kami tanyai, mengaku harimau tersebut bertubuh kurus dengan belang hitam kuning mirip spesies harimau Sumatra," kata Eko.