Rabu 22 Jun 2011 17:37 WIB

Jagoan Kepala Desanya Kalah, Anggota Tim Sukses Nekad Membunuh

Rep: Muhammad Fakhruddin/ Red: Didi Purwadi
Seorang anggota tim sukses nekad membunuh setelah jagoannya kalah dalam pemilihan kepala desa.
Foto: www.arsipberita.com
Seorang anggota tim sukses nekad membunuh setelah jagoannya kalah dalam pemilihan kepala desa.

REPUBLIKA.CO.ID,SERANG – Seorang tim sukses pemilihan kepala desa nekad menghabisi nyawa rekannya sendiri. Pelaku, Johani (50 tahun), membunuh  Edi Sumarna (22) lantaran kesal karena korban tidak memberikan dukungan kepada salah satu calon kepala desa.

"Padahal katanya semua masyarakat dan pemuda mendukungnya, tapi malah kalah," kata Johani saat dimintai keterangan di Unit Kejahatan dan Kekerasan (jatanras) Satreskrim Polres Serang pada Rabu (22/6).

Peristiwa pembantaian terjadi setelah pemilihan kades di Desa Ujung Tebu, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Serang  pada Oktober 1999. Dari hasil perolehan suara, kakak tersangka yang bernama Ba'i itu kalah telak saat mencalonkan diri dalam pemilihan kepala desa.

Tersangka, yang dipercaya sebagai tim sukses oleh kakaknya, berusaha mencari infomasi seputar kekalahan tersebut. Dengan menemui Edi yang merupakan warga Desa Ujung Tebu, tersangka menanyakan tentang dukungan dirinya terhadap kakaknya. Namun, tidak disangka kalau Edi menyatakan bahwa dirinya tidak mendukung Ba'I. Edi justru mengatakan bahwa dirinya memilih Agus yang akhirnya memenangkan pilkades.

Johani, yang merasa geram mendengar pengakuan Edi, langsung menampar Edi hingga terjadi perkelahian sengit. Tidak hanya itu. Dengan menggunakan sebilah golok, tersangka membacok tubuh korban. "Saya khilaf karena kesal. Saya bacok pertama di lehernya terus punggung,” kata Johani.

Usai membunuh, tersangka melarikan diri ke daerah Tambak, Cikande. Setelah beberapa hari di Cikande, tersangka disarankan untuk kabur keluar Banten. Atas inisiatif tersebut, tersangka akhirnya melarikan diri ke Kota Bumi, Lampung Selatan. "Selama di Lampung, saya bertani sebagai penebang pohon," kata Johani saat ditanya aktifitas di tempat persembunyiannya.

Setelah 12 tahun di tempat persembunyiannya, tersangka akhirnya pulang ke kampung halamannya di Ciomas. Kedatangan tersangka tercium polisi. Tim Khusus Anti Bandit (TEKAB) yang dipimpin Ipda I Gusti Muhammad Sugiarto langsung melakukan penyergapan. Tersangka berhasil diringkus di rumah kerabatnya di Desa Curug Goong, Kecamatan Ciomas, Selasa (21/6) sekitar pukul 23.30 WIB.

Kaur Reskrim Polres Serang, Iptu Edi Susanto, menyatakan tersangka berhasil ditangkap di rumah Ro'is yang merupakan salah satu keluarganya. Saat ditangkap pada Selasa (21/6) malam, tersangka tidak banyak melakukan perlawanan. "Tersangka diancam Pasal 340 tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati," kata Edi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement