REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG — Saat musim banjir lahar dingin, Kali Putih, paling banyak menelan korban, baik infrastruktur, pemukiman serta lahan pertanian. Mencegah banjir lahar dingin dari puncak Merapi di perbatasan Jateng –DIY tidak lagi meluap ke perkampungan penduduk di seputar Desa Jumoyo, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, pemeritah berencana menyudet Kali Putih.
‘’Kami akan secepatnya melakukan penyudetan Kali Putih, paling lambat habis lebaran ini , hal itu dilakukan untuk membuat sungai baru,’’ jelas Wakil Menteri PU Hermanto Dardak, ketika mendampingi Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono, di lokasi hunian sementara Lapangan Mancasan, Desa Gulon, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Sabtu (30/7).
Menurut Hermanto, berdasarkan analisa yang telah dilakukan, agar bisa menampung limpahan banjir material vulkanis dari puncak Merapi pada saat musim penghujan, sungai yang akan dibuat selebar 60 hingga 100 meter. Sedangkan panjangnya diperkirakan mencapai 2,4 km. Lahan yang dibutuhkan untuk keperluan ini mencapai 24 hektar, di wilayah Desa Jumoyo dan Gulon, Kecamatan Salam.
Dengan dibuatnya sungai baru tersebut, tambah Hermanto, akan dibangun jembatan ganda sepanjang 60 meter dengan empat lajur. Pembuatan jembatan ini diperkirakan menelan dana sekitar Rp 54 miliar.’’Meski nanti sudah ada sungai baru, alur Kali Putih tetap difungsikan,’’ katanya.