REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Kerusuhan Pemilukada Kabupaten Puncak, terjadi di Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua yang menewaskan sebanyak 17 orang pada Ahad (1/8) lalu. Polda Papua pun menurunkan satu pleton dari Brimob Polda Papua untuk mengamankan daerah kerusuhan tersebut agar tidak semakin meluas.
"Situasi sekarang sudah aman dan terkendali. Jadi sudah kondusif, karena Polda juga membantu dengan menurunkan satu pleton Brimob," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Anton Bachrul Alam melalui saluran telepon, Senin (1/8).
Anton menambahkan seluruh anggota yang diterjunkan masih bersiaga di sekitar daerah bentrokan seperti Kantor Polsek Ilaga dan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat. Dalam kerusuhan tersebut, massa membakar rumah Elvis Tambuni, satu unit mobil dinas dan satu unit Honai atau rumah khas Papua.
Anton memaparkan kronologis kejadian tersebut diawali adanya pembakaran kediaman Elvis Tambuni (Ketua DPRD), satu mobil dinas dan satu Honai pada Ahad (1/8) pukul 06.00 WIB. Bentrokan pun terjadi antara kelompok pendukung Elvis Tabuni dengan kelompok Simon Alom, karena kelompok Elvis Tabuni menuding pembakaran tersebut dilakukan oleh pihak kelompok pendukung Simon Alom.
"Bentrokan itu mengakibatkan 13 orang meninggal dari pihak pendukung Elvis Tabuni dan empat orang meninggal dari pihak pendukung Simon Alom," tambahnya.
Bilal Ramadhan