REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN--Pedagang nakal memanfaatkan momen bulan puasa menjual bahan pangan yang tidak layak kunsumsi. Sejumlah penjual daging ayam bangkai, atau Tiren alias mati kemarin, semakin merebak. Terutama dijajakan di pasar tradisional.
Sepertinya, pedagang nakal seperti itu sudah mulai jeli. Mereka tidak menjual daging ayam bangkai di pasar besar. Ini karena, pembeli sudah mengetahui ciri-ciri daging yang tidak sehat untuk dikunsumsi. Mereka menjajakan dagang ke pasar tradisional dikawasan pedesaaan.
Berdasar pengalaman, jika mereka menjual dagangan di pasar besar, takut resiko. Biasanya, setiap bulan puasa rutin dilancarkan operasi pasar maupun razia oleh petugas gsbingsn dari Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian dan Peternakan, Dinas Perdagangan dan perindustrian, bersama Satpol PP.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten mengklaim penjualan ayam bangkai atau mati kemarin (tiren) mulai merebak dijual pedagang nakal di pasaran menjelang Lebaran ini.“Tim pengawas sudah menemukan daging ayam tak layak konsumsi, atau bangkai yang dijual di pasar tradisional di Klaten selama Ramadhan ini,” ungkap Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Klaten, Sri Sumanto, kemarin.
Menurut Sri Sumanto, daging ayam yang sudah bangkai ini dijual oleh pedagang lama, yakni penjual yang tahun lalu juga kedapatan menjual daging tak layak tersebut. “Hasil temuan ini sudah kami laporkan ke Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Klaten agar ditindak lanjuti,” ujarnya.