REPUBLIKA.CO.ID, MANADO – Satu Puskesmas di Manado, Provinsi Sulawesi Utara, menjadi tempat penerimaan sampel lendir untuk pemeriksaan virus H5N1 atau flu burung.
"Kita menunjuk Puskesmas Tikala sebagai tempat penerimaan sampel, kemudian dikirimkan ke laboratorium Makassar atau Jakarta, untuk pemeriksaan lebih lanjut," kata Kabid Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Manado, Joy Zeekeon, Selasa (13/9).
Zeekeon mengatakan, khusus untuk pengambil sampel untuk virus H5NI hanya dilakukan sepekan sekali yakni hari Senin. Dan untuk pemeriksaan lainnya dilakukan setiap hari. Dengan adanya lokasi pengambilan sampel ini, menurut Zeekeon, akan makin memudahkan masyarakat sekitar, yang merasa atau mengalami gejala seperti flu burung. Mereka bisa langsung datang pada hari Senin, untuk diambil sampel kemudian akan dikirimkan ke laboratorium.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Manado, Robby Motoh, mengatakan untuk antisipasi flu burung mereka sudah melakukan sosialisasi besar-besaran kepada masyarakat Kota Manado untuk waspada jika ada ayam mati. "Begitu melihat ada ayam mati mendadak, maka pemilik rumah serta penduduk yang tinggal di sekitarnya harus segera melakukan pemeriksaan. Untuk memastikan mereka aman, pemeriksaan ini akan dijalani selama tujuh hari sesuai dengan prosedur tetapnya," kata Motoh.
Motoh juga menambahkan, pihaknya sudah mendapatkan suplai obat dari Dinas Kesehatan provinsi yakni Tami Flu untuk didistribusikan ke semua Puskemas di Manado, berjaga-jaga kalau ada yang keadaan darurat. Selain itu, Motoh juga mengatakan sebanyak 15 Puskesmas di Manado juga sudah disiapkan untuk menghadapi gejala dari keadaan tak terduga ini. Ia juga sudah mengingatkan agar semua protap dijalankan mulai dari pemusnahan ayam hingga membawa korban ke rumah sakit.
Di sisi lain, warga Manado mengaku sama sekali tidak takut dengan adanya wabah ini, karena yakin bahwa daging yang ada di Manado bebas dari flu burung dan tak akan terkontaminasi. "Kami yakin penyakit ini tidak akan menyebar di Manado, karena semua makanan dan ayam kami bebas dari kontaminasi virus ini. Selain itu, sosialisasi terus diberikan hingga kami yakin akan semuanya aman di Manado," kata Warga Tuminting bernama Fien Manoppo.