Rabu 05 Oct 2011 10:03 WIB

Kemenhut Selidiki Pembantaian Orang Utan

Orangutan
Foto: .
Orangutan

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU-- Kementerian Kehutanan (Kemenhut) berkomitmen untuk melakukan penyelidikan terhadap kasus pembantaian orangutan di Kalimantan.

"Kami akan mengusut dan menindak tegas pihak yang bertanggung jawab dalam kasus pembunuhan orangutan di Kalimantan," kata Direktur Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) Kemenhut, Darori, Rabu.

Menurut Darori, Kemenhut bersama pihak kepolisian telah melakukan pengusutan terhadap kasus pembantaian orangutan di Provinsi Kalimantan Timur.

Ia mengatakan kejahatan terhadap primata yang dilindungi itu diduga dilakukan oleh perusahaan yang beroperasi di Kalimantan Timur. "Kami akan hukum dari perusahaan yang memerintahkan dan pelaku pembunuhan," tegas Darori.

Ia berharap semua pihak bisa berkoordinasi untuk menegakkan hukum agar kasus serupa tak terulang dan menimbulkan efek jera terhadap pelaku.

Berdasarkan data dari LSM Centre for Orangutan Protection (COP), Balai Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Kalimantan Timur dan COP telah mengevakuasi sedikitnya empat orangutan dari Muara Kaman serta dua orangutan lainnya di Muara Wahau pada 26 Juli 2011.

Dalam proses evakuasi, satu induk orangutan ditemukan mati dan telah dikubur dengan kondisi memprihatinkan dan banyak bekas pukulan, kedua pergelangan tangan terluka serta jari-jari yang putus.

Puluhan orangutan dikabarkan telah menjadi bulan-bulanan warga Desa Puan Cepak, Kecamatan Muara Ancalong, Kutai Kartanegara, dengan alasan primata itu dianggap sebagai hama yang merusak tanaman kepala sawit.

Aksi tersebut diakhiri dengan memotong kepala satwa itu dan dikabarkan aksi tersebut terjadi di sebuah areal konsesi perkebunan kelapa sawit. Sedangkan di Kalimantan Tengah, COP mengidentifikasi satu tengkorak orangutan dan mengevakuasi tiga anak orangutan yang ditangkap masyarakat. COP juga menemukan empat tengkorak orangutan lainnya pada 20 Agustus 2011.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement