REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Sedikitnya tujuh rumah di Desa Cikuya dan Desa Cibungur, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Pandeglang, Banten, rata dengan tanah diterjang angin puting beliung. Tak ada korban jiwa dalam musibah tersebut. Namun, kerugian materi diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
"Berdasarkan catatan sementara, lima unit rumah dikabarkan rusak total. Hingga kini aparat desa dan kecamatan masih melakukan pendataan," kata Camat Sukaresmi, Enjan Sujana, Selasa (18/10).
Lima rumah yang hancur berada di Kampung Sawah, Desa Cikuya dan dua rumah lainnya berada di Kampung Lame. Sedangkan, 83 unit rumah lainnya tersapu angin puting beliung di bagian atapnya. "Kejadiannya sangat cepat. Angin kencang menggusur atap rumah warga dibarengi suara gemuruh," kata Pendi, mantan kepala Desa Cibungur.
Selain itu, terdapat sebanyak 40 rumah rusak diterjang angin puting beliung pada Senin (17/10) petang. Di antara puluhan bangunan yang rusak terdapat Madrasah Awaliyah (MI) yang terletak di kampung Lame.
Menurut Pendi, hembusan angin puting beliung sempat membuat warga panik. Warga berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri. Beberapa warga sempat histeris melihat genting, seng dan atap rumah berterbangan. “Baru kali ini desa kami terkena angin puting beliung. Tapi untungnya semua selamat,” kata Pendi.