REPUBLIKA.CO.ID, GIANYAR-- Sejumlah pengelola spa di objek wisata Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, tidak khawatir akan bencana tanah longsor seiring dengan tingginya curah hujan dalam beberapa hari terakhir.
"Kami masih tetap buka tanpa khawatir terjadi tanah longsor," kata Humas Taksu Spa & Restaurant Ubud, Dewi Indahwati, Kamis. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak spa dan tempat perawatan tubuh lainnya di objek wisata yang berbukit itu. Wisatawan biasa memanjakan diri dengan spa sambil menikmati keindahan panorama alam Ubud.
Bahkan, pada saat musim hujan seperti sekarang, banyak sampah berserakan di sekitar lokasi spa yang berderet di pinggir tebing. Sejumlah petugas kebersihan pun bergerak cepat membersihkan sampah-sampah yang berserakan.
Selain sampah, bagian teras tempat spa juga dipenuhi timbunan tanah dari tebing.
"Mudah-mudahan tidak sampai terjadi tanah longsor," kata Dewi. Demikian halnya dengan terapis spa Hotel Pitamaha di Jalan Raya Campuhan, Ubud. "Konstruksi bangunan ini sudah cukup kuat. Jadi kami tidak khawatir longsor," katanya.
Tarif spa di Ubud berkisar Rp700 ribu hingga Rp1,2 juta untuk sekali perawatan. Kebanyakan wisatawan asing memanfaatkan jasa para terapis di Ubud. "Rata-rata kami melayani wisatawan asing yang menginap di hotel," katanya.