REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Tim Gabung Pencari Fakta kasus Mesuji Denny Indrayana belum bisa memastikan sampai berapa lama timnya itu akan bekerja. Namun Menurut Denny tim bekerja tidak boleh terlalu lama tetapi tak juga tergesa-gesa.
"Saya optimis dalam rentang waktu yang juga tidak bisa dibilang sebentar tapi tidak akan terlalu lama. Saya tidak bisa mengatakan kapan pastinya," ujar Denny, di Kantor Presiden, Jumat (16/12).
Sebetulnya, kata Denny, Komnas HAM telah memiliki data awal mengenai kejadian di Mesuji. Untuk itu, Komnas HAM turut dilibatkan dalam tim gabungan ini. "Jadi tim tidak bekerja dari nol," ucap Wakil Menkum HAM itu.
Langkah pertama, lanjut dia, tentunya menyusun struktur tim yang unsurnya, terdiri dari komnas HAM, Kementerian Polhukam, Kementerian Pertahanan, Kepolisian, baik dari Mabes Polri atau bisa dari unsur Polda Sumsel dan Lampung. Kemudian tokoh masyarakat dan pemerintah daerah dari dua provinsi itu.
"Saya tadi mengusulkan ada perguruan tinggi. Jadi itu dulu, setelah tim lengkap, karena beberapa dari daerah, saya pikir besok akan ketemu. Karena ada dari lampung dari Sumatera Selatan. Dari komnas Ham Ifdhal kasim," ujarnya.
Denny mengatakan, ujung dari investigasi tersebut nantinya mengungkap apa persoalan dasarnya. Tentu masalah hukumnya, siapa saja yang terlibat siapa dan yang bertanggungjawab, sampai level mana.
Menurut Denny pengalaman tim delapan saat menangani kasus kriminalisasi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan menjadi bekal berharga buat pengungkapan kasus Mesuji.