REPUBLIKA.CO.ID,JEMBER--Balai Besar Bidang Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur III di Kabupaten Jember yang menjadi pengelola wisata alam kawah Gunung Ijen (2.368 mdpl) akhirnya menutup sementara jalur pendakian ke gunung itu, sejak Jumat sore.
"Kami baru mendapat surat rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui petugas Pos Pantau Gunung Api (PPGA) Ijen, sehingga kawah Ijen ditutup untuk umum mulai hari ini," kata Kepala BKSDA Wilayah III Jatim Sunandar Trigunajasa di Jember, Jumat.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui petugas Pos Pantau Gunung Api (PPGA) Ijen menetapkan status Gunung Ijen naik dari normal (level I) menjadi waspada (level II) sejak Rabu (14/12) pukul 23.00 WIB.
Keputusan tersebut didasarkan hasil pengamatan kegempaan, visual, peningkatan suhu air danau kawah, dan analisis data di lapangan selama beberapa pekan terakhir.
Menurut dia, penutupan kawasan taman wisata alam kawah Gunung Ijen berlaku juga untuk para petambang belerang karena dikhawatirkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seiring dengan peningkatan aktivitas gunung api tersebut.
"Petugas BKSDA di Pos Paltuding akan melakukan penjagaan dengan ketat, agar para penambang dan wisatawan tidak nekat naik ke kawah Gunung Ijen karena berbahaya," katanya.
Kalau masih ada pendaki dan petambang di jalur pendakian kawah Ijen, kata dia, petugas BKSDA akan memaksa mereka turun demi keselamatan.
"Penutupan wisata kawah Gunung Ijen akan berlangsung hingga batas waktu yang tidak ditentukan, sehingga pihak BKSDA akan melakukan koordinasi secara rutin dengan PPGA Ijen di Desa Taman Sari, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi, untuk mengetahui perkembangan terkini aktivitas Gunung Ijen," katanya.
Data BKSDA Wilayah III Jatim di Jember, selama 2010, jumlah wisatawan ke Taman Wisata Alam Kawah Ijen sebanyak 14. 698 orang baik wisatawan mancanegara maupun domestik.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Ijen Bambang Heri Purwanto mengimbau Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso melakukan sterilisasi terhadap aktivitas masyarakat baik wisatawan maupun petambang belerang di radius 1,5 kilometer dari kawah aktif Gunung Ijen.