REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Meski sudah hampir sebulan, pemerintah sampai kini belum bisa menyimpulkan penyebab runtuhnya jembatan Tenggarong Kutai Kartanegara. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto kembali menjanjikan hasil audit baru akan selesai pada awal Januari.
"Ini seminggu lagi, jadi awal Januari baru selesai," ujar Djoko di Kantor Presiden, Selasa (27/12).
Informasi terakhir, kata Djoko, tim audit masih terus meng-interview baik dari perencananya, kontraktrok maupun bagian pemeliharaan. Sampai sekarang, menurutnya belum ada kesimpulan penyebab runtuhnya jembatan tersebut.
"Nanti setiap Jumat saya ketemu mereka, nanti ada laporan lagi. Ini masih sama dengan Jumat kemarin, mereka masih sibuk melakukan interview perencana, kontraktor, yang melakukan pemeliharaan, belum ada
kesimpulan." terangnya.
Djoko pun enggan berkomentar lebih jauh, seputar kelalaian bagian pemeliharaan yang diduga sebagian kalangan sebagai penyebab utama. "Belum ada laporan resmi ke saya tidak mau statement tentang itu," terangnya.
Sebelumnya kementerian PU menurunkan 10 ahli dari berbagai universitas untuk melakukan investigasi. Para ahli ini juga tengah melakukan penelusuran sebab-sebab ambruknya Jembatan Kukar yang terjadi pada awal Desember lalu.
Jembatan kabel gantung Kukar sepanjang 710 meter tersebut dibangun oleh PT Hutama Karya sejak 1995 hingga 2001, dengan konsultan PT Perentjana Djaja. Anggaran jembatan itu sebesar Rp 150 miliar berasal dari tiga pihak, yakni APBN di Kementerian PU, APBD Pemprov, dan APBD Pemkab Kukar. Namun, kepemilikan dan perawatan jembatan itu adalah tanggung jawab pemerintah Kabupaten Kukar.
Sementara pemeliharaan Jembatan Kukar dilakukan oleh PT Bukaka Teknik Utama. Bahkan, tujuh pekerja PT Bukaka yang tengah melakukan pemeliharaan saat itu ikut tenggelam.
Selain jembatan Kutar Kartanegara, seluruh jembatan panjang di Indonesia juga tengah dalam proses audit. Namun Ia tidak bisa menjanjikan kapan waktu audit jembatan-jembatan itu selesai. Ia hanya mengatakan proses audit membutuhkan waktu tidak sebentar.
"Saya kira tidak dapat selesai dalam waktu seminggu atau dua minggu ini," ujarnya. Meski demikian berdasarkan laporan sementara belum ada jembatan yang bermasalah lagi.