REPUBLIKA.CO.ID, ANYER - Kegempaan vulkanik Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, sepanjang Ahad (29/1), mencapai 387 kali dengan status waspada level II. "Dari 387 kali kegempaan vulkanik itu, beberapa di antaranya vulkanik A sebanyak 62 kali, vulkanik B 320 kali dan embusan lima kali," kata pengamat dari Pusat Vulkanalogi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Deni, di pos pemantau Gunung Anak Krakatau Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Senin.
Deni mengatakan bahwa aktivitas kegempaan Gunung Anak Krakatau terjadi penurunan sehingga statusnya menjadi waspada level II dari sebelumnya siaga. Meskipun statusnya waspada level II, kondisinya masih membahayakan jika mendekati kawasan gunung. PVMBG hanya memberikan rekomendasi radius dua kilometer dari lokasi kegempaan Gunung Anak Krakatau.
"Kami mengimbau warga maupun wisatawan dilarang mendekati kawasan Anak Krakatau karena masih mengeluarkan bebatuan pijar yang bisa membahayakan," katanya.
Intensitas kegempaan Gunung Anak Krakatau sejauh ini tidak begitu tinggi setelah dinyatakan waspada level II. Aktivitas kegempaan vulkanik Anak Krakatau sejak ditetapkan waspada itu sebanyak 500 kali kurang. Tapi ketika statusnya siaga, kegempaannya bisa mencapai 1.000 kali per hari. "Dengan status waspada, tentu kegempaan vulkanik Anak Krakatau berkurang dan hanya radius dua kliometer saja yang membahayakan," ujarnya.