Sabtu 18 Feb 2012 18:34 WIB

Pemerintah Harus Antisipasi Konflik Horizontal

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Pengamat sosial politik Dr AA Gde Oka Wisnumurti mengingatkan pemerintah dan masyarakat Bali untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya konflik horizontal seiring dengan banyaknya hajatan politik yang berlangsung pada 2012.

"Maraknya konflik horizontal di luar daerah harus diwaspadai karena bisa saja merembet dan menyusup dalam hajatan politik nasional hingga daerah," katanya di Denpasar, Sabtu (18/2)

Pernyataan itu disampaikan Wisnumurti di depan Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan jajarannya dalam agenda "coffee morning" bertempat di rumah jabatan gubernur di Gedung Jayasabha, Denpasar.

"Mohon mendapat perhatian, jangan sampai Bali terlambat mengantisipasi karena dapat berujung merugikan kehidupan masyarakat dan mengancam ketentraman di daerah kita," ucapnya.

Menurut dia, konflik horizontal yang terjadi di luar Bali belakangan ini dengan faktor pemicu persoalan politik, ekonomi, dan sosial lainnya akan menjadi mudah merembet ke Pulau Dewata dalam temperatur politik yang mulai menghangat.

"Seperti diketahui, dalam akhir tahun ini akan ada pemilihan kepala daerah (pilkada) di Kabupaten Buleleng dan Kabupaten Gianyar. Disusul pemilihan Gubernur Bali beberapa bulan kemudian," ujarnya.

Ia tak ingin situasi politik yang mulai menghangat itu pada akhirnya menjadi benar-benar panas karena kondisi yang demikian itu akan mempermudah terjadinya penyusupan oknum-oknum yang membawa kepentingan yang tidak baik bagi Bali.

"Kondisi Bali yang damai dan sejahtera (santhi dan jagadhita) mohon agar diteruskan. Hanya dengan keadaan damailah kita semua dapat menjalankan kewajiban dan pembangunan dengan baik," ucapnya.

Sementara itu, Gubernur Bali Made Mangku Pastika menanggapi masukan itu mengatakan memang sangat penting adanya langkah antisipasi tersebut.

"Tidak jarang, kita menjadi paling kelabakan jika harus menangani konflik horizontal dalam internal masyarakat Bali, seperti halnya konflik adat maupun yang bernuansa adat, hingga konflik antarpemuda yang kemudian merembet menjadi konflik bernuansa adat," kata Pastika.

Pastika mengharapkan dan mengajak segenap kalangan agar situasi menjelang pilkada suhunya masih tetap dalam batas toleransi sehingga dapat meminalisasi timbulnya konflik.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement