REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Tiga korban angin puting beliung (langkisau) di Desa Wette'e, Kecamatan Panca Lautang, Kabupaten Sidrap, Sulsel, ditemukan tim gabungan di lapangan.
"Dari hasil penyisiran di sela-sela runtuhan rumah, ditemukan lagi tiga korban yang masih hidup, namun kaki dan tangannya patah," kata anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sidrap Abdullah saat dikonfirmasi, Sabtu.
Ketiga korban tersebut masing-masing dua orang perempuan bernama Ni'mah (50) dan Hj Nonci (60) serta seorang laki-laki Sakka (60). Untuk penanganan ketiga korban tersebut, petugas melarikan ke rumah sakit terdekat, yakni RS Nene Mallomo di Pangkajene, Kabupaten Sidrap.
Sementara itu, korban tewas berdasarkan data BPBD dan SAR Unhas diketahui tiga orang, yakni Hj Rosi (60), Janggo Sana (60), dan Lina (30) dalam kondisi hamil tujuh bulan.
Peristiwa bencana angin langkisau yang menewaskan tiga orang dan sedikitnya 50 orang luka-luka baik luka ringan hingga berat, terjadi pada Jumat (24/2) petang di Desa Wette'e.
Selain menimbulkan korban jiwa, angin langkisau dengan kecepatan 40-50 kilometer per jam itu juga menyebabkan sedikitnya 70 unit rumah rusak parah, termasuk fasilitas umum.
Sementara bantuan logistik di lokasi bencana berdasarkan informasi BPBD setempat dan SAR Unhas masih cukup minim, khususnya bantuan tenda yang dapat dijadikan tempat bernaung sementara bagi korban bencana.
"Bantuan mi instan, air mineral, dan beras sudah ada meskipun jumlahnya terbatas. Namun, tenda hanya ada satu yang digunakan untuk dapur umum," kata salah seorang warga Desa Wette'e Muh Yaser.
