REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Delegasi mahasiswa/i Universitas BSI (Bina Sarana Informatika), berkolaborasi dengan pihak Puskesmas Bogor, melakukan penyuluhan tentang program deteksi dini risiko penyakit tidak menular di lingkungan Universitas BSI kampus Bogor, pada Kamis (30/6/2022).
Mahasiswa/i tersebut diantaranya Ayu Puspitasari, Risdiani, Nur Solikhah Roswitasari, Rani Kurniasih, dan Silviana, dengan pembina kemahasiswaan yaitu Octa Pratama Putra.
Kepala Kampus Universitas BSI kampus Bogor, Sugiono, mengatakan, mahasiswa/i Universitas BSI mendapat dukungan dari pihak Puskesmas Bogor dan masyarakat sekitar, untuk menyelenggarakan penyuluhan program deteksi penyakit tidak menular.
“Kami ingin melibatkan dan menggabungkan mahasiswa/i Universitas BSI tersebut supaya aktif dalam kegiatan kemasyarakatan. Mereka juga akan dapat relasi dan nilai plus saat menjalani kegiatan ini. Sebab, mahasiswa seharusnya memiliki pola pikir yang visioner,” kata Sugiono.
Lanjutnya, semoga civitas akademika Universitas BSI bisa hidup sehat dan normal seperti sedia kala. Sebagai esensi dari hidup, yakni bisa berguna, bermanfaat, dan berfaedah bagi sesama umat.
Ayu Puspitasari salah satu mahasiswa Universitas BSI mengatakan bahwa, kegiatan ini merupakan momen emas. Kesempatan terlibat dalam acara ini, tidak boleh disia-siakan oleh mereka. Pasalnya, menurut Ayu, ia dan rekannya bisa belajar dan paham, tentang penyakit menular dan tidak menular, agar kedepannya bisa mengantisipasi hal tersebut.
“Dalam prosesi tersebut ada pemeriksaann tensi darah, tinggi badan, lingkar perut, lemak tubuh, indeks massa, dan konsultasi mengenai kesehatan dengan dinas kesehatan secara langsung. Ini akan berguna bagi kami, semoga juga bisa kami terapkan di lingkungan tempat tinggal kami masing-masing,” ungkap Ayu.