REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan mengembalikan turbin untuk pipa gas Nord Stream 1 yang sedang diperbaiki merupakan keputusan yang "sangat sulit". Keputusan itu menjadi pengecualian sanksi-sanksi pada Rusia atas invasi ke Ukraina.
Pada Rabu (13/7/2022) Trudeau mengatakan sanksi-sanksi itu "bertujuan agar (Presiden Rusia Vladimir) Putin dan bawahannya dan tidak dirancang untuk merugikan sekutu-sekutu dan populasi mereka." Ia menambahkan Ottawa akan terus memberikan dukungan "tegas" pada Ukraina.
Kelompok yang mewakili diaspora Ukraina di Kanada mengatakan akan mengajukan peninjauan yudisial keputusan pemerintah Kanada mengembalikan turbin itu ke Jerman. Pekan lalu Pemerintah Kanada mengatakan mengeluarkan "izin terbatas dan dapat dibatalkan" untuk membebaskan turbin dari sanksi pada Rusia sebab Eropa sedang mencari aliran energi sampai dapat mengakhiri ketergantungannya pada gas Rusia.
Menteri Luar Negeri dan Energi Ukraina mengatakan langkah itu sesuai dengan keinginan Rusia dan meminta agar Kanada membatalkan keputusannya. Bulan lalu Rusia mengatakan terlambatnya turbin itu dikembalikan merupakan alasan berkurangnya kapasitas gas dari Rusia ke Jerman yang dikirimkan melalui Nord Stream 1 sebanyak 40 persen. Perusahaan Jerman Siemens Energy sedang memperbaiki turbin tersebut di Kanada.