Selasa 19 Jul 2022 00:37 WIB

KIB Sepertinya tidak akan Usung Anies Baswedan di 2024

KIB diduga cenderung akan memilih sosok capres yang direstui Istana.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Indira Rezkisari
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan disebut sebagai salah satu calon yang akan bersaing di bursa pilpres 2024.
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan disebut sebagai salah satu calon yang akan bersaing di bursa pilpres 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga mengatakan partai lain yang bergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) tampaknya tidak akan mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Pilpres 2024. "Hal itu dapat dilihat dari sinyal petinggi Golkar, PPP, dan PAN, yang akan memprioritaskan kedernya menjadi capres. Karena itu, tiga partai tersebut kecil kemungkinan akan mengusung capres yang bukan kadernya," katanya, Senin (18/7/2022).

Kemudian, ia melanjutkan kalau pun mereka akan mengusung di luar kadernya maka sosok itu tampaknya yang mendapat restu dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sosok yang mendapat restu Istana tampaknya bukan Anies, tapi Ganjar Pranowo.

Baca Juga

Ia menambahkan KIB selalu menyatakan akan meneruskan program Jokowi. Hal itu tentunya Anies kurang pas kalau yang dicalonkan KIB. Sebab, Jokowi lebih memprioritaskan pada pembangunan fisik, sementara Anies dalam membangun Jakarta berupaya menyeimbangkan pembangunan fisik dan manusianya.

"Jadi, KIB akan mencari sosok yang orientasinya pada pembangunan fisik dan punya kedekatan dengan Jokowi. Sosok seperti itu sudah pasti bukan Anies," ujar dia.

Sebelumnya diketahui, Ketua DPP PPP Achmad Baidowi, mengatakan KIB (Koalisi Indonesia Bersatu) selalu terbuka dengan partai lain yang memang ingin bergabung. "Partainya apa, nanti pada saatnya kita sampaikan. Namun yang jelas kita sudah melakukan komunikasi dengan sejumlah partai politik," kata Awiek, Ahad (17/7/2022).

Awiek  menyarankan kepada partai yang akan bergabung untuk bergerak cepat. "Kalau mau gabung, ayo lebih cepat, sehingga bisa koalisi sejak dini," ujar dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement