REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bhayangkara Dua Richard Eliezer Pudihang Lumiu (Bharada E), dikabarkan ditarik kedinasannya dari Divisi Propam Polri ke induk satunnya ke Mako Brimob. Penarikan penugasan tersebut buntut dari proses pengungkapan dan penyelidikan maupun penyidikan adu-tembak mematikan yang menewaskan Brigadir Nofriansyah Yosua (J) di rumah dinas eks Kadiv Propam Inspektur Jenderal (Irjen) Ferdy Sambo.
Kabar tentang penarikan Bharada E ke Mako Brimob tersebut diketahui lewat surat yang disampaikan Mako Brimob kepada Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). Ketua LPSK, Hasto Atmojo Suroyo menyampaikan, tim dari LPSK pada Rabu (27/7/2022) berencana melanjutkan tahapan prosedural program perlindungan terhadap pemohon Bharada E dan Putri Candrawathi Sambo, isteri dari Irjen Sambo.
Hasto mengatakan, perindungan itu berupa permintaan keterangan kronologis secara langsung dan juga asesmen psikologis. “Itu bagian dari tahapan penyelidikan dan investigasi internal untuk program LPSK terhadap dua pemohon ini (Bharada E, dan Putri) yang harus dilakukan,” ujar Hasto kepada Republika.co.id, Jumat (29/7/2022).
Akan tetapi, Hasto mengatakan, rencana pada Rabu (27/7/2022) itu batal dilakukan. LPSK tak dapat menemui Bharada E. Pun tak dapat melakukan wawancara terhadap Putri Sambo.
“Sampai hari (Jumat) ini, kami tidak dapat bertemu dengan pemohon Bharada E. Belakangan (27/7/2022), kami mendapatkan surat dari Mako Brimob, dan penjelasan langsung kepada LPSK, yang bersangkutan (Bharada E) ditarik ke Mako Brimob,” ujar Hasto.
Dari Mako Brimob, Hasto menjelaskan, posisi Bharada E terkait kasus ini dalam proteksi penuh dari kesatuannya di Mako Brimob. “Alasan pastinya (penarikan) kami (LPSK) tidak tahu apa. Tetapi, disampaikan kepada kami, pemohon Bharada E saat ini ditarik ke Mako Brimob dan dalam perlindungan di Mako Brimob,” ujar Hasto.
Meskipun batal meminta keterangan langsung kepada Bharada E, Hasto mengaku tetap membalas penjelasan dari Mako Brimob untuk dapat bertemu tatap muka dengan Bharada E, sebagai pemohon proteksi LPSK. “Kami titipkan surat pribadi kepada Mako Brimob untuk Bharada E. Tetapi, sampai hari ini juga tidak ada respons,” ujar Hasto.
Sementara terkait keberadaan Putri Sambo pun sama. Kata Hasto, Putri Sambo sebagai pemohon proteksi LPSK belum memenuhi proses tahapan untuk dapat ditanyai langsung atas peristiwa yang terjadi.
Mencari Putri Sambo...