Rabu 03 Aug 2022 03:47 WIB

China Larang 35 Ekspor Makanan Taiwan

Lebih dari 2.000 perusahaan Taiwan dengan kategori makanan ditangguhkan.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Friska Yolandha
FILE - Ketua DPR Nancy Pelosi, D-Calif., berbicara selama konferensi pers Jumat, 29 Juli 2022, di Capitol di Washington. Pelosi tiba di Singapura Senin pagi, memulai tur Asia-nya ketika pertanyaan berputar-putar tentang kemungkinan pemberhentian di Taiwan yang telah memicu ketegangan dengan Beijing.
Foto: AP/J Scott Applewhite
FILE - Ketua DPR Nancy Pelosi, D-Calif., berbicara selama konferensi pers Jumat, 29 Juli 2022, di Capitol di Washington. Pelosi tiba di Singapura Senin pagi, memulai tur Asia-nya ketika pertanyaan berputar-putar tentang kemungkinan pemberhentian di Taiwan yang telah memicu ketegangan dengan Beijing.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- China menangguhkan impor dari 35 pengekspor biskuit dan kue kering Taiwan sejak Senin (1/8/2022). Hal ini dilakukan sebagai peringatan jelang potensi kunjungan Ketua House of Representative Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi ke Taiwan.

Kantor Berita Pusat resmi Taiwan melaporkan pada Selasa (2/8/2022) bahwa lebih dari 2.000 perusahaan Taiwan yang terdaftar di bea cukai China di bawah kategori makanan telah ditangguhkan. Sebanyak 2.066 perusahaan dari 3.200 perusahaan tersebut telah terdaftar penangguhan impor.

Baca Juga

Menurut perhitungan Reuters berdasarkan data pendaftaran yang diposting di situs web Administrasi Umum Kepabeanan Cina. Di antara 107 entri di bawah kategori biskuit, kue kering dan roti, 35 telah terdaftar di bawah penangguhan impor.

"Saya mengetahui tentang larangan itu sebelum saya pulang kerja tadi malam," kata seorang manajer bisnis di salah satu produsen makanan Taiwan yang terkena dampak.

Ia mengatakan bahwa dia tidak tahu mengapa perusahaannya dilarang. Dewan Pertanian Taiwan mengatakan akan mengambil langkah-langkah yang relevan untuk membantu perusahaan-perusahaan terbaru yang terkena dampak penangguhan jangka pendek.

Pada 2021, impor China dari Taiwan mencapai rekor 189 miliar dolar AS, menurut data resmi Taiwan.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement