REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Industri Kreatif Musik, Film, dan Animasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Amin Abdullah menutup pameran buku Islam (Islamic Book Fair/IBF) 2022 di JCC Senayan, Jakarta Selatan, yang telah digelar mulai 3 Aguatus 2022 hingga 7 Agustus 2022. Momen IBF 2022 diharapkan bisa menjadi momentum kebangkitan bagi usaha penerbitan dan ekonomi kreatif.
"Dengan mengucapkan syukur Alhamdulilah, saya menutup IBF 2022. Alhamdulilahi rabbil alamin," kata Amin saat penutupan IBF 2022, di JCC Senayan, Ahad (7/8/2022) malam.
Amin mengatakan, IBF 2022 memberikan semangat kepada pelaku usaha penerbitan untuk berkolaborasi di ekonomi kreatif. Sebenarnya, dia melanjutkan, sektor penerbitan tak bisa berdiri sendiri melainkan berkaitan satu sama lain. Yaitu buku dan penerbitan yang berkaitan dan menarik urusan lain seperti musik hingga fashion.
Ia menilai event ini juga mengapresiasi karya penulis Indonesia. Amin juga mengaku sedikit terkejut ketika melihat pelaku usaha penerbitan yang berhasil mempunyai konsentrasi konsumen tertentu di IBF 2022. Lebih lanjut ia berharap momen IBF 2022 bisa menjadi salah satu momentum kebangkitan usaha penerbitan Indonesia.
Sebab, dia melanjutkan, selama pameran ini terjadi distribusi dan konsumsi. Apalagi, pameran ini tercatat telah 20 kali diselenggarakan. Menurutnya, IBF luar biasa dan biasanya semakin lama semakin baik.
"Mudah-mudahan kemudian bisa menjadi momentum kebangkitan. Maju terus literasi Indonesia," ujarnya.
Sebelumnya, IBF 2022 yang diadakan di Jakarta Convention Center (JCC), berlangsung hingga tanggal 7 Agustus 2022. Pameran IBF 2022 diikuti sekitar 80 peserta dari dalam dan luar negeri dengan total pengambilan stan kepesertaan mencapai 200 stan.