REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pencarian dana segar melalui penerbitan obligasi oleh perusahaan multifinance menjadi strategi untuk memacu pembiayaan pada semester II 2022. Pasar kendaraan bermotor berangsur pulih sejalan kondisi ekonomi domestik yang kian membaik pascapandemi.
PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) menjadi salah satu yang memanfaatkan penerbitan obligasi untuk optimalisasi kinerja. BRI Finance menggelar penawaran umum Obligasi I BRI Finance Tahun 2022 dengan penghimpunan dana Rp 700 miliar.
Perusahaan menerbitkan surat utang perdananya ini dalam satu seri saja, dengan tenor tiga tahun dan tingkat bunga tetap 6,95 persen per tahun. Perusahaan menjelaskan bahwa seluruh dana hasil penawaran umum obligasi, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, akan dipergunakan untuk memperkuat struktur pendanaan.
"Seluruh dana akan digunakan untuk ekspansi bisnis perseroan, yaitu untuk pemberian fasilitas pembiayaan kepada calon-calon debitur," tulis manajemen BRI Finance dalam keterangan, Jumat (26/8).
Sebagai informasi, BRI Finance telah menggenggam rating idAA alias double A dari lembaga pemeringkatan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Penjamin pelaksana emisi obligasi dari BRI Finance adalah PT BCA Sekuritas dan PT BRI Danareksa Sekuritas, sementara bank wali amanat PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
BRI Finance, pada tahun ini membidik pembiayaan tumbuh lebih dari 20 persen. Anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. ini juga optimistis menatap pasar di sisa tahun ini setelah penerbitan obligasi tersebut.
Hal itu pun didukung kinerja BRI Finance yang sangat positif setidaknya hingga Mei 2022. Piutang pembiayaan perseroan mencapai Rp 5,65 triliun atau naik 18 persen dari posisi Desember 2021.
Komposisi pembiayaan konsumer mencapai 68 persen dari total portofolio. Persentase itu naik dari 59 persen pada Desember 2021. Kualitas aset pun sangat terjaga dengan rasio non performing financing (NPF) net tercatat sebesar 0,16 persen pada Mei 2022.
Total aset perseroan terus meningkat jadi sebesar Rp 6,34 triliun pada Mei 2022. Hingga periode yang sama BRI Finance membukukan pendapatan sebesar Rp 327 miliar, meningkat 48,25 persen (yoy).
Sementara itu, laba bersih BRI Finance mencapai Rp 25 miliar pada Mei 2022 atau melesat 126,41 persen dari periode yang sama tahun lalu yaitu Rp 11 miliar. Hingga penghujung 2022, BRI Finance membidik pembiayaan baru Rp 5 triliun, atau naik sekitar 35 persen dibandingkan dengan tahun lalu yang sebesar Rp 3,7 triliun.
Penerbitan obligasi ini pun merupakan salah satu strategi BRI Finance untuk menyeimbangkan komposisi pendanaan jangka panjang dan jangka pendek. Perusahaan fokus ke pembiayaan konsumer yang memiliki karakteristik tenor panjang dan suku bunga tetap dengan target menjadi multifinance terdepan dengan total aset di atas Rp 10 triliun pada 2024.