Jumat 26 Aug 2022 16:11 WIB

Mengapa Penderita Cacar Monyet tak Ditempatkan di Fasilitas Isolasi Terpusat?

Penderita cacar monyet di DKI menjalani isolasi mandiri di indekosnya.

Red: Reiny Dwinanda
Petugas kesehatan memperlihatkan sampel swab penderita gejala cacar monyet (Ilustrasi). Penderita cacar monyet dirawat sesuai gejala yang dikembangkannya dan dinilai tidak perlu menjalani karantina di fasilitas isolasi terpusat.
Foto:

Sementara itu, epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman menyarankan agar pasien pertama yang terkonfimasi cacar monyet melakukan isolasi di tempat isolasi terpusat (isoter). Hal ini guna mengantisipasi adanya kasus konfimasi lainnya dalam satu bulan pertama.

"Namanya kasus pertama itu perlu ada pembelajaran dulu, melatih dulu, termasuk kita memberi edukasi atau literasi pada publik nanti atau pada kelompok berisiko ini nanti gimana, kalau ada kasus tambahan seperti apa," kata Dicky dalam keterangannya, Kamis (25/8/2022).

Dicky juga mendorong pemerintah melakukan penanganan serta pengendalian terbaik pada kasus pertama ini agar dapat mengetahui penanganan dan pengendaliannya seperti apa ke depannya. Hal tersebut dilakukan agar cacar monyet tidak menjadi penyakit endemi di Indonesia.

"Karena, kalau sudah masuk populasi, ya saya enggak bisa berkata apa-apa lagi. Ya sulit nanti terjadi endemi di Indonesia, ya yang rugi kita sendiri," ucap dia.

Kemenkes RI memastikan satu warga negara Indonesia terkonfirmasi menderita monkeypox. Pasien tersebut merupakan seorang laki-laki berusia 27 tahun, dengan riwayat perjalanan ke Belanda, Swiss, Belgia dan Prancis.

Berdasarkan penelusuran, pasien berpergian ke luar negeri antara tanggal 22 Juli hingga tiba kembali di Jakarta pada 8 Agustus 2022. Pasien mulai mengalami gejala awal monkeypox pada 11 Agustus 2022.

Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril menegaskan bahwa penanganan pasien cacar monyet memang berbeda dengan Covid-19. Bila perawatan pasien Covid-19, terutama gejala berat membutuhkan ruang isolasi bertekanan negatif di rumah sakit, pasien positif monkeypox tidak memerlukan jenis ruangan tersebut.

"Pasien ini tidak memerlukan ruang isolasi ya. Sekali lagi, tidak memerlukan ruang isolasi sebagaimana (pasien) Covid-19. Ruang isolasinya itu berbeda," jelas Syahril.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement