Kamis 01 Sep 2022 00:55 WIB

Jepang akan Buka Paket Wisata Tanpa Pemandu

Jepang akan membuka paket wisata tanpa pemandu mulai pekan depan.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Suasana Taman Shiba yang penuh dengan keluarga dan anak-anak kecil yang berkemah. Jepang akan membuka paket wisata tanpa pemandu mulai pekan depan.
Foto: AP/Kiichiro Sato
Suasana Taman Shiba yang penuh dengan keluarga dan anak-anak kecil yang berkemah. Jepang akan membuka paket wisata tanpa pemandu mulai pekan depan.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Jepang akan membuka paket wisata tanpa pemandu mulai pekan depan. Perdana Menteri Fumio Kishida pada Rabu (31/8/2022) mengatakan, mulai 7 September, Jepang juga akan menaikkan batas harian pada jumlah orang yang diizinkan masuk ke negara itu menjadi 50.000.

Jepang telah memberlakukan pembatasan perbatasan yang ketat lebih lama. Pada Juni lalu, Jepang mulai mengizinkan wisatawan untuk berkunjung dengan syarat mereka datang dalam satu kelompok wisata dan ditemani oleh pemandu.

 “Ketika pertukaran internasional menjadi lebih aktif di seluruh dunia, Jepang akan bergabung dengan gerakan ini. Kami juga akan memungkinkan wisatawan dari semua negara dapat masuk ke Jepang dengan paket wisata tanpa pemandu, dan kami akan melanjutkan dengan membuat prosedur masuk lebih lancar di bandara,” ujar Kishida, dilansir Alarabiya, Rabu (31/8).

Tetapi wisatawan masih diharuskan untuk memesan perjalanan mereka melalui agen dan mendapatkan visa. Televisi NHK dan media lokal lainnya melaporkan, wisatawan akan diminta untuk mengikuti pedoman isolasi jika mereka dinyatakan positif Covid-19 di Jepang.

Kishida mengatakan, dia berharap dapat melonggarkan pembatasan perbatasan lebih lanjut. Sementara pejabat industri pariwisata berkeinginan agar Jepang kembali memberlakukan program bebas visa bagi wisatawan.

"Jepang berharap pada akhirnya memungkinkan kelancaran masuknya wisatawan, sejalan dengan negara-negara Kelompok Tujuh (G7) lainnya," ujar Kishida.

Jepang mencatat total kematian akibat penyakit virus korona sekitar 39 ribu, atau jauh lebih rendah daripada negara lain. Sekitar 64 persen populasi dan lebih dari 90 persen orang berusia 65 tahun ke atas telah menerima tiga suntikan vaksin Covid-19. Tetapi negara itu telah mempertahankan aturan perbatasan yang ketat selama pandemi. Termasuk melarang warga asing masuk kembali selama beberapa bulan pada puncak gelombang pertama infeksi.

Jepang telah kembali membuka tur kelompok sejak Juni. Tetapi menurut Organisasi Pariwisata Nasional Jepang, hanya sekitar 144.500 turis asing yang diperkirakan memasuki negara itu pada Juli. Jepang mencatat rekor kedatangan wisatawan asing pada 2019 yang mencapai 31,9 juta pengunjung. Jepang telah berada di jalur yang tepat untuk mencapai target 40 juta pada 2020, sebelum pandemi Covid-19 melanda.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement