Sabtu 03 Sep 2022 12:06 WIB

Pembentukan DKN Dikhawatirkan Lahirkan Pendekatan Koersif

Pembentukan DKN tidak sejalan dengan mandat UU Pertahanan.

Direktur Amnesty International Indonesia Usman Hamid khawatir Dewan Keamanan Nasional (DKN) akan melahirkan pendekatan koersif. foto ilustrasi.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Direktur Amnesty International Indonesia Usman Hamid khawatir Dewan Keamanan Nasional (DKN) akan melahirkan pendekatan koersif. foto ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Direktur Amnesty Internasional, Usman Hamid menila pembentukan Dewan Keamanan Nasional (DKN) tidak sejalan dengan UU pertahanan. Pembentukan DKN dikhawatirkan akan melahirkan pendekatan koersif atau mengandung paksaan.

"Saya khawatir bahwa pembentukan DKN ini membenarkan pendekatan koersif untuk kelompok-kelompok radikal sehingga mengakibatkan pelanggaran-pelanggaran ham di indonesia,” kata Usman, dalam siaran pers, Sabtu (2/9/2022).

Dijelaskannya,  pemerintah Jokowi bisa jadi berkaca pada pengalaman di dua dekade terakhir di dunia. Kelompok-kelompok radikal ditangani dengan pendekatan koersif atas nama keaamanan nasional. Hal ini yang sering memproduksi pelanggaran-pelanggaran HAM.

Selain itu, Pembentukan DKN tidak sejalan dengan mandat UU Pertahanan. Pemerintah diamanatkan membentuk Dewan Pertahanan Nasional (DPN) sejak 2002, sesuai dengan perintah UU Pertahanan Negara. Jadi yang seharusnya dibentuk adalah DPN bukan DKN.

Usman curiga pembentukan DKN dan revisi UU TNI ini lebih pada kepentingan ekonomi dan ivinvestasi. “Saya khawatir pembentukan DKN hanyalah bentuk kebijakan represif yang ingin ditujukan untuk kepentingan-kepentingan ekonomi dan investasi untuk pembangunan,” paparnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement