Senin 19 Sep 2022 14:44 WIB

Nasdem Akui Intensitas Komunikasi dengan Demokrat-PKS Lebih Maju

Tiga pimpinan parpol dan Jusuf Kalla bertemu Anies Baswedan pada Ahad (18/9/2022).

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus raharjo
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terlihat bersama menghadiri pernikahan anak dari politikus Partai Nasdem, Sugeng Prawoto pada Ahad (18/9) malam.
Foto: dok. istimewa
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terlihat bersama menghadiri pernikahan anak dari politikus Partai Nasdem, Sugeng Prawoto pada Ahad (18/9) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Ahmad Ali mengatakan komunikasi terkait koalisi untuk Pemilu 2024 masih sangat terbuka. Namun, ia mengakui komunikasi dengan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) lebih maju ketimbang yang lainnya.

"Nasdem, Demokrat, PKS itu lebih maju, intensitas pertemuan lebih maju dan bahkan masing-masing partai itu telah menunjuk orang atau timnya. Tim kecil untuk membangun komunikasi secara intens," ujar Ali saat dihubungi, Senin (19/9/2022).

Baca Juga

Tim kecil tersebut bertugas untuk menyamakan pandangan antara Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS. Harapannya dari tim tersebut, saat terbentuknya koalisi antara ketiga partai itu, tak ada lagi perdebatan ke depannya.

"Kita ingin koalisi yg dibangun itu nanti yang betul-betul saling memahami, saling menguntungkan saling mengakomodir, sehingga nanti begitu diumumkan, tidak lagi ada perdebatan.

Terkait pertemuan antara Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam acara pernikahan disebutnya terjadi tak sengaja. Ia mengatakan, ketiganya memang diundang oleh politikus Partai Nasdem Sugeng Suparwoto yang menikahkan anaknya.

Turut hadir pula Presiden PKS Ahmad Syaikhu dan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia Muhammad Jusuf Kalla (JK). Bukan tak mungkin, jelas Ali, mereka semua membicarakan sesuatu yang bersifat politik, meskipun ditegaskannya sekali  lagi bahwa pertemuan tersebut merupakan sesuatu yang kebetulan.

"Yang diomongin apa kalau orang politik, pasti ngomong politik kan, tapi yang jelas malam itu, tidak ada pembicaraan serius, kan sukaria semalam. Di pesta nikahan, terus bersukaria lah, jadi tidak ada hal yang dibicarakan secara serius," ujar Ali.

Diketahui, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terlihat bersama menghadiri pernikahan dari anak politikus Partai Nasdem, Sugeng Prawoto. Pernikahan tersebut terjadi pada Ahad (18/9/2022) malam.

"Memang beliau-beliau tampak sangat akrab dan dekat di acara tersebut. Sangat nyaman berada di sekeliling satu sama lain, karena memang sering berkomunikasi dan berinteraksi. Apalagi sekarang makin intens," ujar Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra kepada wartawan, Senin (19/9/2022).

Selain ketiga orang tersebut, turut hadir Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu dan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia Muhammad Jusuf Kalla (JK). "Apakah ini pertanda atau sinyal koalisi 2024? doakan saja. Untuk koalisi masih kami godok terus, semoga kami bisa membentuk koalisi solid yang mengedepankan perubahan dan perbaikan untuk rakyat, bangsa, dan negara ini," ujar Herzaky.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement