Jumat 23 Sep 2022 15:49 WIB

Kasetpres Pastikan Pemerintah Catat Tuntutan Demonstran

Heru tidak menyebut perwakilan pemerintah mana yang akan meninjau tuntutan demonstran

Red: Nur Aini
Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono
Foto: ANTARA/SIGID KURNIAWAN
Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) RI Heru Budi Hartono memastikan Pemerintah akan mencatat tuntutan yang disampaikan massa aksi demonstrasi di Jakarta Pusat, Jumat (23/9/2022).

Kendati demikian, Heru tidak menyebut secara rinci perwakilan pemerintah mana yang akan meninjau tuntutan massa aksi tersebut.

Baca Juga

"Ya, tentunya nanti ada petugas atau staf yang menangani, bisa di jajaran Kepala Staf Kepresidenan di bawah Pak Moeldoko, bisa yang lainnya; tentunya perwakilan Pemerintah pasti ada," kata Heru kepada awak media di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (23/9/2022).

Dia berharap aspirasi massa dapat menjadi perhatian berbagai pihak.

"Semoga tuntutan itu bisa dicatat dan menjadi perhatian dari kita semua.Kan sama rasanya, dari kemarin tuntutannya terkait BBM, kira-kira itu," ujarnya.

Kegiatan aksi penyampaian pendapat oleh Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR) berlangsung di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat, Jumat. Heru menegaskan kegiatan penyampaian pendapat merupakan sesuatu yang wajar dilakukan dalam upaya menyuarakan demokrasi. Ia juga meyakini kegiatan tersebut sudah memenuhi ketentuan dan syarat untuk melaksanakan aksi.

Dia mengaku tidak mendapatkan arahan khusus dari Presiden Joko Widodo untuk mengantisipasi aksi penyampaian pendapat tersebut.

"Ke saya tidak ada, tapi tugas-tugas rutin dari pihak keamanan dan pihak lainnya sudah tentunya bisa dijalankan," katanya.

Pada Jumat, Jokowi melakukan rangkaian kegiatan terjadwaldi Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Heru menampik apabila ada anggapan bahwa Presiden melaksanakan kegiatan di Istana Kepresidenan Bogor untuk menghindari aksi penyampaian pendapat di Jakarta Pusat.

"Enggak, enggakada. Minggu lalu itu, bahkan 10 hari yang lalu terjadwal beliau itu sudah di Bogor per hari ini. Kebetulan sudah terjadwal, Senin sampai Kamis di Jakarta, hari Jumat biasanya akhir pekan jadwal cukup padat juga di Bogor," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement