Ahad 25 Sep 2022 15:42 WIB

Perumahan di Kota Malang Klarifikasi terkait Kematian Massal Kucing

Sebanyak 11 kucing disebut masih hilang hingga saat ini.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Ilham Tirta
Seekor kucing liar (ilustrasi).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Seekor kucing liar (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Ketua RT di salah satu perumahan wilayah Lowokwaru, Kota Malang, Wiratmono memberikan klarifikasi terkait unggahan viral di media sosial (medsos). Unggahan tersebut menyebutkan adanya sejumlah kucing yang diduga mati akibat diracuni oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Wiratmono mengaku mendapatkan hujatan yang tidak mengenakkan dari masyarakat terkait masalah tersebut. Sebab, ada yang menganggap peracunan terhadap kucing-kucing tersebut seolah-olah instruksi dari pimpinan RT. "Itu sama sekali salah. Tidak ada (instruksi pembunuhan kucing) sampai hari ini," kata Wiratmono kepada wartawan di Kota Malang, Ahad (25/9/2022).

Baca Juga

Wiratmono menegaskan, tidak ada pembunuhan massal terhadap kucing-kucing yang berada di perumahannya. Sejauh ini masih ada sejumlah kucing yang berkeliaran di sekitar rumah warga.

Berdasarkan laporan sementara, memang ada sejumlah kucing yang mati di perumahannya pada beberapa waktu lalu. Namun jumlahnya hanya sekitar empat ekor, sedangkan penyebabnya masih ditelusuri lebih lanjut, termasuk mencari pelaku yang diduga telah melakukan tindakan tersebut.

Selain itu, juga dilaporkan ada 11 ekor kucing yang hilang sampai saat ini. Namun informasi ini tidak berarti kucing-kucing tersebut mati akibat diracuni oleh orang yang tidak bertanggung jawab. "(Kucingnya) bisa (pergi) kemana-mana," jelasnya.

Wiratmono tak menampik wilayahnya memang sudah lama mengalami masalah membludaknya jumlah populasi kucing. Ditambah lagi, kucing-kucing tersebut ada yang sampai membuang hajat di masjid. Hal ini menyebabkan warga setempat meminta menyelesaikan persoalan tersebut.

Wiratmono sendiri telah meminta komunitas pencinta kucing bisa menyelesaikan masalah tersebut. Dengan demikian, masalah populasi kucing yang membludak diharapkan dapat menemukan jalan keluar ke depannya.

Pada kesempatan lain, Pendiri Rumah Singgah Clow, Bimbim mengatakan, relokasi sebenarnya tidak bisa menjadi satu-satunya cara untuk menyelesaikan masalah kucing di perumahan terkait. Sebab, kucing termasuk hewan teritori yang berusaha menjaga wilayahnya untuk tidak didatangi kucing lain. Karena itu, tindakan sterilisasi menjadi pilihan terbaik agar kucing tidak berkembangbiak.

Kapolsek Lowokwaru AKP Anton Widodo menegaskan, masalah kematian sejumlah kucing di perumahan telah ditindaklanjuti. Dia juga sudah memerintahkan jajarannya berkoordinasi dengan pihak RT setempat. Hal ini bertujuan mengklarifikasi adanya berita dan kebenaran atas peristiwa tersebut.

Menurut Anton, warga dan polisi setempat sudah menyepakati mencari pelaku yang diduga telah meracuni sejumlah kucing hingga mati di perumahan tersebut. "Semua pihak sepakat untuk diketemukan (pelaku) dan diminta pertanggungjawabannya," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement