REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung mengungkapkan kekurangan vaksin Covid-19 booster. Akibatnya, kegiatan vaksinasi booster tahap satu atau dua relatif berjalan tidak semasif seperti awal-awal kegiatan vaksin.
"Intinya kurang (vaksin booster)," ujar Kepala Dinkes Kabupaten Bandung Grace Mediana saat dihubungi, Jumat (30/9/2022).
Ia mengungkapkan, pihaknya memperkirakan kondisi yang dialami Dinkes Kabupaten Bandung juga dialami dinas kesehatan lain di Jawa Barat. Saat ini vaksin yang tersedia hanya jenis vaksin Johnson dan Coronavac tetapi terkait jumlah pihaknya belum dapat memastikan berapa yang tersedia.
"Sama mungkin hampir seluruh Jabar saat ini yang ada hanya vaksin Johnson, Coronav itu juga ketersediaannya tidak banyak," katanya.
Pihaknya sudah mengajukan permohonan kepada pemerintah Provinsi Jawa Barat agar dikirimkan vaksin booster. Saat ini, pihaknya masih menunggu kabar penyaluran vaksin."Kami sudah meminta ke Dinkes Jabar permohonan tinggal menunggu," ungkapnya.
Grace mengatakan, pihaknya masih melakukan kegiatan vaksinasi booster di puskesmas namun tidak masif. Mereka yang ingin divaksin dapat terlebih dahulu mendatangi puskesmas untuk menanyakan ketersediaan vaksin.
"(Vaksinasi) masih dengan vaksin yang ada pergerakan tidak semasif dulu. Bagi yang mau vaksin ke puskesmas silahkan bertanya dulu ke puskesmas terdekat," katanya.
Ia mengatakan puskesmas saat ini menyelesaikan vaksinasi sisa vaksin atau stok yang ada. Apabila penyaluran vaksinasi sudah dilakukan Pemprov Jabar maka puskesmas akan segera melakukan sosialisasi.
"Ada hikmahnya juga sambil menunggu karena saat ini dikejar BIAN jadi tenaganya (petugas) konsen ke situ," katanya.