Senin 17 Oct 2022 22:19 WIB

Tidak Ada Korban Jiwa dalam Bencana Banjir di Malang

Hujan masih mengguyur Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan.

Sejumlah wilayah di Kabupaten Malang mengalami banjir, Senin (17/10/2022). Banjir terjadi karena hujan berintensitas tinggi dan pasang laut.
Foto: Istimewa
Sejumlah wilayah di Kabupaten Malang mengalami banjir, Senin (17/10/2022). Banjir terjadi karena hujan berintensitas tinggi dan pasang laut.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang memastikan tidak ada korban jiwa dalam bencana banjir di daerahnya. Laporan ini diterima dari petugas lapangan pada Senin (17/10/2022), malam.

Kabid Kedaruratan dan Logistik, BPBD Malang, Sadono Irawan mengatakan, banjir di wilayah Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan sudah mulai surut. Namun petugas di lapangan melaporkan masih terjadi hujan di daerah tersebut.

Baca Juga

Meskipun demikian, tidak ada pengungsian penduduk di wilayah Sitiarjo mengingat masyarakat lebih memilih mengungsi ke rumah kerabatnya yang lebih dekat. Ada pun terkait data warga terdampak, Sadono menegaskan, pihaknya masih menggunakan laporan sebelumnya. Namun, dia meyakini jumlah warga terdampak lebih besar dibandingkan bencana banjir, beberapa waktu lalu.

"Tetapi kurang lebih ada 600 keluarga terdampak di Sitiarjo," kata Sadono saat dihubungi wartawan, Senin (17/10/2022), malam.

Untuk jumlah warga terdampak di wilayah Purwodadi dan Pujiharjo, saat ini BPBD Malang masih belum memiliki datanya. Hal ini karena akses menuju lokasi masih terputus longsor. Meskipun telah tersedia alat berat di lokasi, petugas belum bisa bekerja karena terkendala hujan deras.

Selanjutnya, petugas juga telah diturunkan untuk menangani lokasi bencana di Lebakharjo. Berdasarkan laporan, terdapat sekitar 200 jiwa yang mengungsi ke rumah kerabatnya.

Sadono memastikan tidak ada kerusakan berat yang terjadi di wilayah Lebakharjo. Hanya terlihat material lumpur dan kayu di jalanan. "Besok kami akan kirim alat berat di sana," kata dia.

Menurut Sadono, saat ini warga masih membutuhkan makanan siap saji dan makanan ringan. Selain itu, mereka juga membutuhkan air mineral dan peralatan kebersihan. Selanjutnya, para korban juga membutuhkan alat-alat dapur umum.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement