Jumat 21 Oct 2022 13:39 WIB

Kasus Gagal Ginjal Jadi Momentum Masyarakat Cerdas Gunakan Obat

Pemakaian obat harus dilakukan cermat dengan memahami efek hingga cara konsumsi.

Red: Indira Rezkisari
Sejumlah obat sirop yang tidak dijual akibat larangan dari Kementerian Kesehatan di RSIA Bunda Jakarta, Kamis (20/10/2022).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah obat sirop yang tidak dijual akibat larangan dari Kementerian Kesehatan di RSIA Bunda Jakarta, Kamis (20/10/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat harus pintar dan cerdas dalam menggunakan obat, salah satunya dengan melihat komposisi obatnya, kata Kasie Kefarmasian Dinkes Provinsi DKI Jakarta Hari Sulistyo M.Farm. "Pada saat mau mendapatkan obat itu yang harus dilihat adalah komposisinya, apa saja isinya, apa kandungannya, indikasinya untuk penyakit apa dan khasiatnya," ucapnya dalam diskusi secara daring mengenai kiat konsumsi obat secara aman, yang diikuti Jumat (21/10/2022).

Selain melihat komposisi dan khasiat obat, perlu juga melihat cara pemakaian obat tersebut apakah diminum atau dengan cara lain. "Atau cara yang lain ada juga yang ditempel atau lewat anus, itu perlu dilihat cara pakainya seperti apa jangan sampai salah," ucap Hari.

Baca Juga

Hari juga mengatakan perlu melihat apakah obat yang akan dikonsumsi memiliki kemungkinan efek samping seperti mengantuk dan kondisi orang yang tidak boleh mengonsumsi obat tertentu seperti ibu hamil. Untuk menghindari efek samping yang dikhawatirkan membahayakan, perlu dikonsultasi kepada apoteker atau tenaga kesehatan, terlebih untuk obat bebas terbatas.

Pada penggunaan antibiotik, Hari menjelaskan ada perhatian khusus jika ingin menggunakan obat ini yaitu jika sakit tanpa gejala lain disarankan untuk tidak mengonsumsi antibiotik. "Kalau demam, batuk, pilek tanpa gejala lain itu sebaiknya tidak menggunakan antibiotik dulu, kecuali setelah tiga hari masih berlanjut baru dikasih antibiotik," katanya.