REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mendesak Amerika Serikat (AS) dan Venezuela untuk memulihkan hubungan. Dia mengatakan, kesepakatan mungkin akan segera dicapai saat dia menekan Washington untuk mengizinkan lebih banyak warga Caracas masuk.
"Hubungan antara pemerintah Amerika Serikat dan Venezuela perlu dipulihkan. Saya tahu mereka sedang bekerja menuju kesepakatan," kata Lopez Obrador.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS mengatakan kebijakan AS terhadap Venezuela tidak berubah. Washington memutuskan hubungan diplomatik dengan Caracas pada 2019.
AS pekan lalu mengumumkan rencana memberikan hingga 24 ribu warga Venezuela masuk melalui udara. Tawaran kemanusiaan ini di tengah upaya untuk mencegah peningkatan penyeberangan perbatasan didorong oleh kesulitan ekonomi di Venezuela.
Melalui kebijakan yang dibuat dengan Meksiko, AS juga dapat mengusir kembali melewati perbatasan Venezuela yang mencoba menyeberang secara ilegal. Patroli Perbatasan AS pada Jumat (21/10/2022), melaporkan rekor 2,2 juta penemuan migran di sepanjang perbatasan dengan Meksiko pada tahun fiskal 2022 yang berakhir pada September.
Sejak rencana itu diberlakukan pada 12 Oktober, penemuan orang-orang Venezuela di perbatasan telah menurun lebih dari 80 persen. Namun, pejabat Meksiko sangat ingin Washington dan Caracas meningkatkan hubungan untuk meringankan situasi ekonomi di Caracas dan untuk memfasilitasi pemulangan migran.
Sebelum rencana baru diumumkan, warga Venezuela yang menyeberang secara ilegal ke AS sering diizinkan tinggal karena sulit mengirim mereka kembali. Sejak kebijakan itu diberlakukan, beberapa ribu warga Venezuela yang masuk ke AS secara ilegal telah dikembalikan ke Meksiko.
Lopez Obrador mendesak AS memperluas izin akses kemanusiaan Venezuela melampaui 24 ribu orang. "Mereka tidak cukup. Kami akan meminta mereka memberikan lebih banyak," kata Lopez Obrador.
Awal pekan ini, Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard menyatakan keyakinan bahwa AS akan meningkatkan jumlahnya. Seorang pejabat pemerintahan Presiden AS Joe Biden dari Demokrat mengatakan, tidak mengesampingkan perluasan program dalam beberapa bulan mendatang.
Pejabat Kementerian Luar Negeri Meksiko Arturo Rocha mengatakan di Twitter pada Jumat, AS telah menerima lebih dari 7.500 aplikasi melalui program tersebut. Sejauh ini 100 penerbangan dari Venezuela telah disetujui. Pejabat AS menolak untuk mengonfirmasi jumlah aplikasi yang diterima atau penerbangan yang dijadwalkan sejauh ini.
Data AS menunjukan, lebih dari 150 ribu orang Venezuela ditangkap di perbatasan AS-Meksiko antara Oktober 2021 hingga Agustus 2022. Jumlah ini lebih dari tiga kali lipat jumlahnya di seluruh tahun fiskal 2021.