Senin 31 Oct 2022 06:05 WIB

Menulis Lagu Jadi Cara Gwen Stefani Lawan Disleksia

Gwen Stefani sadari dirinya mengidap disleksia saat anak-anaknya kesulitan membaca.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Reiny Dwinanda
Penyanyi Gwen Stefani dan ketiga anaknya menyandang disleksia.
Foto: EPA
Penyanyi Gwen Stefani dan ketiga anaknya menyandang disleksia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gwen Stefani terkenal sebagai salah satu musisi yang menyandang gangguan belajar disleksia. Gangguan itu ditandai dengan kesulitan membaca, mengeja, dan menulis, namun menulis lagu membantunya mengatasi hal itu

Saat menerima penghargaan di New York Women in Communications 52nd Annual Matrix Awards pada 26 Oktober 2022 lalu, Stefani merefleksikan dampak disleksia dalam hidupnya. Dalam pidatonya, ia mengungkap ada untungnya menyandang disleksia.

Baca Juga

"Menjadi disleksia pasti memiliki tantangan bagi saya dalam hidup saya, dan saya akan mengatakan keuntungan disleksia mungkin telah membuat saya menjadi seperti saat ini," kata pelantun "Don't Speak" itu kepada seluruh tamu.

Stefani mengatakan ketika menulis lagu pertamanya, ia tidak tahu bahwa ia bisa melakukannya. "Itu terjadi begitu saja, itu membuka sesuatu di dalam diri saya," ujar pemenang tiga kali Grammy Award itu.

Stefani bergurau tentang cara dia "mengajari" seluruh dunia cara mengeja pisang (banana), Pernyataannya itu mengacu pada lirik dalam hit 2004-nya, "Hollaback Girl".

Sang suami, Blake Shelton, membicarakan tentang pencapaian yang diterima Stefani. Dalam pidatonya, Shelton mengatakan bahwa dia sangat gembira dan sangat bangga dengan istrinya.

"Jelas, penghargaan favorit saya, Blake Shelton, karena menikahi saya. Wow, ini nyata, terasa aneh Blake berbicara tentang saya seperti itu," kata Stefani di awal pidatonya.

Stefani mengucapkan terima kasih dan rasa cintanya. Dalam wawancara pada Desember 2020 dengan Zane Lowe dari Apple Music, Stefani berbagi kisah saat pertama kali mengetahui bahwa dirinya menderita disleksia berbarengan dengan ketika anak-anaknya mulai mengalami kesulitan belajar membaca.

"Satu hal yang saya temukan setelah memiliki anak adalah bahwa saya menderita disleksia, setiap orang memiliki hal-hal yang terjadi, dan saya adalah itu (mengidap disleksia)," katanya saat itu.

"Dan saya merasa seperti banyak masalah yang saya miliki atau bahkan keputusan yang saya buat untuk diri saya sendiri berasal dari itu, karena sekarang anak-anak (jelas karena genetik) memiliki beberapa masalah itu," ucap dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement