Kamis 03 Nov 2022 06:56 WIB

Siswa di Guilderland, New York Desak Sekolah Tetapkan Hari Libur Saat Idul Fitri

Distrik berusaha untuk mempromosikan keragaman dan inklusi dalam masyarakat.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Ani Nursalikah
Sebuah masjid di Tompkins, New York, Amerika. Siswa di Guilderland, New York Desak Sekolah Tetapkan Hari Libur Saat Idul Fitri
Foto: theconversation.com
Sebuah masjid di Tompkins, New York, Amerika. Siswa di Guilderland, New York Desak Sekolah Tetapkan Hari Libur Saat Idul Fitri

REPUBLIKA.CO.ID, GUILDERLAND -- Aliansi Pelajar Muslim di Guilderland, Albany County, New York, Amerika Serikat mendesak dewan sekolah agar mengakui hari raya Idul Fitri sebagai hari libur sekolah. Seperti dilansir Iqna.ir, Kamis (3/11/2022) Pernyataan ini disampaikan oleh presiden Aliansi Pelajar Muslim Guilderland, Areej Naina akhir bulan lalu.

Ia mengatakan Idul Fitri merupakan hari perayaan setiap Muslim bersama keluarga dan teman-temannya setelah sebulan penuh mereka menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Upaya Aliansi Pelajar Muslim mendorong penetapan hari libur sekolah pada momentum hari raya Idul Fitri bukan kali pertama dilakukan.

Baca Juga

Februari lalu para siswa Muslim juga membuat desakan serupa. Seorang siswa Muslim bernama Arishma Ahmed menyampaikan permohonannya kepada dewan sekolah untuk meliburkan siswa Muslim pada hari Idul Fitri. "Pertama-tama, Idul Fitri seperti Natal bagi kami. Bayangkan harus pergi ke sekolah pada hari Natal. Ini sesederhana itu," tulis Arishma dalam suratnya kepada dewan sekolah.

Sementara itu Ketua dewan sekolah yang juga menjabat sebagai Komite Keanekaragaman, Kesetaraan, dan Inklusi distrik, Seema Rivera mengatakan bahwa sebuah subkomite sedang melihat kalender regional yang diproduksi oleh Dewan Layanan Pendidikan Koperasi Wilayah Ibu Kota untuk mendiskusikan tentang tuntutan dari para siswa Muslim mengenai hari libur pada saat Idul Fitri. 

 

Sementara itu pengawas pendidikan Guilderland, Marie Wiles menyebut tahun depan Idul Fitri akan jatuh pada Sabtu. Ini memungkinkan siswa Muslim dapat mengikuti perayaan Idul Fitri.

Ia mengatakan New York membutuhkan 180 hari sekolah. Menurutnya, untuk setiap hari kurang dari itu, daerah akan kehilangan bantuan yang setara dengan gaji satu guru. Selain itu, jadwal harus diselaraskan dengan daerah lain di wilayah tersebut untuk program bersama.

 

“Distrik berusaha untuk mempromosikan keragaman dan inklusi dalam masyarakat. Dengan meningkatnya populasi siswa Muslim, mengakui Idul Fitri sebagai hari libur sekolah untuk tahun ajaran 2023-24 akan mempromosikan gagasan inklusi dan keragaman," katanya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement