Rabu 09 Nov 2022 12:48 WIB

Petani India tak Miliki Pilihan Lain untuk Buang Limbah Jerami

Kebakaran lahan menjadi pemandangan umum karena petani membersihkan lahan.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolandha
 Petani India berjalan melewati sawah saat mereka kembali setelah bekerja hari itu di Prayagraj, India, Minggu, 20 September 2020. Petani India kesulitan membuang limbah jerami mereka.
Foto: AP/Rajesh Kumar Singh
Petani India berjalan melewati sawah saat mereka kembali setelah bekerja hari itu di Prayagraj, India, Minggu, 20 September 2020. Petani India kesulitan membuang limbah jerami mereka.

REPUBLIKA.CO.ID, KHAMANON -- Asap mengepul dari ladang di negara bagian Punjab ketika beberapa ribu hektare tunggul tanaman dibakar, membungkus daerah sekitarnya dengan selimut tebal abu-abu, termasuk ibu kota India. Petani di Punjab, yang dikenal sebagai keranjang gandum India, mengklaim bahwa mereka tidak memiliki pilihan lain untuk membuang limbah tanaman padi.

"Jika, alih-alih membakar, jerami harus dibuang dengan cara lain, maka itu melibatkan banyak pengeluaran," ujar sekretaris jenderal serikat petani terkemuka di Punjab Paramjit Singh.

Baca Juga

Kebakaran lahan pertanian yang mengamuk di negara-negara bagian ini telah menjadi pemandangan umum karena para petani membakar jerami untuk membersihkan ladang setelah panen dan bersiap untuk menabur berikutnya. Biasanya, panen tanaman musim panas dimulai pada Oktober dan penaburan untuk tanaman musim dingin dilakukan beberapa minggu setelah panen.

Singh mengatakan, membakar jerami lebih merugikan penduduk setempat daripada orang-orang di Delhi, sekitar 280 km selatan kota Khamanon di distrik Fatehgarh Sahib Punjab. "Itu akan mencapai Delhi lebih lama lagi tetapi (korban) pertama adalah petani karena dia berdiri di tengah-tengah ketika dia membakarnya," kata pria berusia 45 tahun itu berdiri di ladang limbah tanaman yang terbakar di dekat Khamanon saat api melahap ladang terdekat.