REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Gempa bumi bermagnitudo 5,6 pada Senin (21/11/2022) yang berpusat di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat diduga menyebabkan kerusakan pada berbagai fasilitas umum, termasuk fasilitas pendidikan. Terkait dengan hal tersebut, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) langsung melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk mengidentifikasi jumlah pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik serta fasilitas pendidikan yang terdampak gempa.
“Kami turut prihatin atas musibah yang dialami saudara-saudara kita di Cianjur dan sekitar. Saat ini kami tengah berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat. Kami akan tindak lanjuti sesuai dengan informasi resmi yang kami terima,“ kata Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim di Jakarta, Senin.
Dari hasil identifikasi tersebut, kata Menteri Nadiem, Kemendikbudristek akan melakukan langkah-langkah cepat untuk membantu segera para pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik serta fasilitas pendidikan yang terdampak gempa.
“Kemendikbudristek akan mengambil langkah cepat dalam membantu pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik serta fasilitas pendidikan yang terdampak agar akses terhadap pendidikan tetap tersedia,” kata Mendikbudristek dalam keterangan tertulis.