Selasa 22 Nov 2022 09:30 WIB
Status Tanggap Darurat Gempa di Kabupaten Cianjur.

Kepala BNPB Targetkan Proses Evakuasi Selesai dalam Sepekan

Pusdalops BNPB masih menyebutkan sebanyak 25 warga tertimbun reruntuhan bangunan.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Agus Yulianto
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto melakukan peninjauan lokasi terdampak gempabumi.
Foto: Dok BNPB
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto melakukan peninjauan lokasi terdampak gempabumi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kabupaten Cianjur mengeluarkan Surat Keputusan Status Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi di Kabupaten Cianjur selama 30 hari dimulai tanggal 21 November 2022 hingga 20 Desember 2022. Status tanggap darurat bencana ini ditandatangani langsung oleh Bupati Cianjur Herman Suherman.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, menekankan, target masa tanggap darurat berlangsung selama satu minggu dan berharap proses pencarian dan evakuasi sudah selesai. Suharyanto juga meminta, kementerian dan lembaga dapat bersinergi dan berkolaborasi untuk mempercepat penanganan darurat. 

Dia juga mengatakan, pihaknya telah mengerahkan personel dan logistik ke lokasi bencana. “Kami juga menyiagakan satu unit helicopter untuk distribusi bantuan,” ujar Suharyanto, Selasa (22/11/2022).

Sekretaris Utama BNPB Lilik Kurniawan, menyampaikan, prioritas utama penanganan darurat, yaitu pencarian dan evakuasi korban, penanganan pengungsi serta perbaikan sarana vital dan pembersihan material yang menutup akses jalan.

Hingga hari ini, Selasa (22/11/2022), pukul 06.00 WIB, Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB masih menyebutkan sebanyak 25 warga tertimbun reruntuhan bangunan. Data menyebutkan sejumlah warga tersebut teridentifikasi berada di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Pada penanganan pengungsi, Lilik menggarisbawahi, gotong royong untuk memberikan pelayanan kepada para penyintas maupun mereka yang mengungsi. “Pada pencarian dan evakuasi korban, lakukan pencarian dan evakuasi serta perawatan warga yang mengalami luka-luka,” ujar Lilik

Pemutakhiran data sementara yang berhasil dihimpun, untuk wilayah Kabupaten Cianjur, korban meninggal dunia 62 jiwa, 92 orang luka-luka dan 5.405 warga mengungsi ke beberapa titik. Kerugian infrastruktur 3.257 unit rumah alami kerusakan.

Untuk wilayah Kabupaten Bandung satu orang alami luka sedang dan satu kepala keluarga/ lima jiwa terdampak. Kemudian Kabupaten Sukabumi sebanyak 641 kepala keluarga terdampak, delapan di antaranya mengungsi, tercatat satu orang luka berat dan sembilan orang luka ringan. Dilaporlan 641 unit rumah alami kerusakan.

Sementara itu Kabupaten Bogor dilaporkan sebanyak 19 KK/78 jiwa terdampak, empat di antaranya mengungsi dan dua orang alami luka ringan. Lima belas unit rumah alami rusak ringan dan lima unit rumah alami rusak sedang.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement