Rabu 23 Nov 2022 18:27 WIB

Isu Dipasangkan Ganjar, Gerindra: Yang Tentukan Capres Prabowo-Muhaimin

Partai Gerindra sudah meneken kerja sama dengan PKB untuk Pilpres 2024.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus raharjo
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) bersama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (kanan) melakukan hormat usai melakukan Pendaftaran Partai Politik Calon Peserta Pemilu tahun 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Senin (8/8/2022). KPU telah menerima berkas dari 18 partai politik yang mendaftar sebagai calon peserta Pemilu 2024 di hari kedelapan pendaftaran.
Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) bersama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (kanan) melakukan hormat usai melakukan Pendaftaran Partai Politik Calon Peserta Pemilu tahun 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Senin (8/8/2022). KPU telah menerima berkas dari 18 partai politik yang mendaftar sebagai calon peserta Pemilu 2024 di hari kedelapan pendaftaran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad menanggapi isu dan simulasi yang memenangkan pasangan Prabowo Subianto-Ganjar Pranowo. Menurutnya, itu hanya merupakan wacana-wacana yang hadir dari pihak luar jelang Pilpres 2024.

"Kalau kita ngomong kontestasi pilpres, dari hari kehari, dari waktu ke waktu, tentu saja ada wacana wacana di luaran, ada pasangan ini dan itu. Kemudian nanti satu dua hari berubah, ya itu biasa," ujar Dasco di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (23/11/2022).

Baca Juga

Partai Gerindra, jelas Dasco, sudah meneken kerja sama dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan melahirkan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya. Berdasarkan piagam deklarasi keduanya, keputusan terkait Pilpres berada di tangan Prabowo dan Abdul Muhaimin Iskandar selaku Ketua Umum PKB.

"Terhadap pasangan Pak Prabowo tentunya kita sudah sama-sama tahu, yang tentukan (calon) presiden dan wakil presiden koalisi itu Pak Prabowo dan Pak Muhaimin Iskandar," ujar Dasco.

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP PKB Syaiful Huda menanggapi santai kabar keretakan kerja sama politik antara Gerindra dan PKB. Dia mengatakan, dalam sejarah politik Indonesia, PKB tidak pernah tercatat mencederai janji koalisi.

Dia mengatakan, kabar keretakan koalisi PKB dan Gerindra terlalu dibesar-besarkan. Menurutnya, dinamika politik yang saat ini dialami PKB dan Gerindra masih dalam tahap kewajaran.

"Apalagi isu paling seksi dalam koalisi yakni siapa figur yang diusung sebagai calon presiden dan calon wakil presiden dalam kerangka kerja sama politik PKB dan Gerindra memang belum diputuskan. Jadi pasti dinamika akan cukup tinggi," katanya.

Huda menegaskan, kedua partai politik telah mempunyai piagam kerja sama di mana ada pasal-pasal yang mengikat kedua partai politik. Harusnya, apapun dinamika PKB dan Gerindra dikembalikan dalam piagam kerja sama politik tersebut.

"Saya merasa pasal-pasal dalam Piagam Kerja Sama PKB-Gerindra cukup jelas. Jadi selama pasal-pasal tersebut dihormati dan dipatuhi, maka kerja sama politik kedua partai akan tetap running well," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement