REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengatakan, Indeks Desa Membangun (IDM) berstatus desa mandiri pada 2022 sudah melampaui target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2024. Berdasarkan data IDM tahun 2022, desa dengan status mandiri mencapai 6.238 desa, melampaui target RPJMN 2024, yaitu 5.000 desa berstatus mandiri.
"Faktanya hari ini, IDM status desa mandiri sudah mencapai 6.238 desa. RPJMN kita 2024 terkait IDM desa mandiri itu 5.000 desa," kata Mendes PDTT dalam acara Kaleidoskop Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi 2022, di Jakarta, Kamis (15/12/2022).
Menurut dia, pencapaian IDM itu menunjukkan bahwa dana desa teruji dapat memajukan desa-desa di Indonesia. Berdasarkan data Kemendes PDTT, IDM pada kategori Desa Sangat Tertinggal tercatat berkurang 8.471 desa, dari 13.453 desa menjadi 4.982 desa. Untuk IDM kategori Desa Tertinggal berkurang 24.008 desa, dari 33.592 desa menjadi 9.584 desa. Kategori Desa Berkembang bertambah 11.020 desa, dari 22.882 desa menjadi 33.902 desa.
Sedangkan kategori Desa Maju bertambah 16.641 desa, dari 3.608 desa menjadi 20.249 desa. Sedangkan pada kategori Desa Mandiri bertambah 6.064 desa, dari 174 desa menjadi 6.238 desa.
Mendes PDTT menambahkan, status perkembangan 122 desa telah meningkat secara drastis dari Desa Sangat Tertinggal pada 2015 menjadi Desa Mandiri pada 2022. "Lompatan terbanyak pada desa-desa di Kalimantan Barat, yakni sebanyak 67 desa," kata Gus Halim, demikian ia biasa disapa.
Saat ini, lanjut dia, sudah tidak ada desa tertinggal dan desa sangat tertinggal di Provinsi Bali, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Kepulauan Bangka Belitung. "Ke depan akan dikolaborasikan antara capaian IDM dengan capaian SDGs Desa," ujar dia.