Rabu 01 Feb 2023 13:42 WIB

Menko Polhukam Akui Terpukul karena Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Menurun

Indonesia saat ini berada di peringkat 110 dari 180 negara yang disurvei.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Agus raharjo
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD saat konferensi pers di Menko Polhukam, Jakarta, Senin (5/12/2022).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD saat konferensi pers di Menko Polhukam, Jakarta, Senin (5/12/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Transparency International Indonesia (TII) mengumumkan bahwa skor Corruption Perception Indexs (CPI) atau Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia pada tahun 2022 mengalami penurunan. Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengaku terpukul dengan hasil tersebut.

"Saya agak terpukul," kata Mahfud saat menghadiri Rapat Pimpinan Lemhannas 2023, Rabu (1/2/2023).

Baca Juga

Padahal, Mahfud mengatakan, skor IPK Indonesia biasanya mengalami peningkatan secara perlahan tiap tahunnya. Bahkan, nilainya pernah mencapai angka 39. "Terus kemarin tiba-tiba (skor IPK Indonesia 2022) turun menjadi 34. Ya terpukul," ujarnya.

Meski demikian, Mahfud mengeklaim sudah memprediksi hal ini. Sebab, jelas dia, operasi tangkap tangan (OTT) terhadap pelaku tindak pidana korupsi pun cukup banyak dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 2022.

"Memang kita sudah menduga. Kan OTT itu banyak sekali kemarin, korupsi di mana-mana terjadi. Saya sudah menduga ini akan naik, apa namanya, kemarahan publik naik, persepsinya juga akan jelek," ungkap dia.

"Ini kan soal persepsi saja. Bukan soal mungkin korupsinya makin banyak atau enggak, tetapi persepsi itu semakin buruk," tambahnya menjelaskan.

Sebelumnya, Corruption Perception Index (CPI) atau Indeks Persepsi Korupsi atau IPK Indonesia pada tahun 2022 merosot empat poin menjadi 34 dari tahun sebelumnya sebesar 38. Perolehan ini juga membuat posisi Tanah Air berada di peringkat ke-110 dari 180 negara yang disurvei atau melorot 14 tangga dari tahun 2021 yang mencapai peringkat 96.

Adapun skor nol berarti sangat korup dan 100 sangat bersih. Transparency International Indonesia (TII) merilis IPK Indonesia 2022 mengacu pada delapan sumber data dan penilaian ahli untuk mengukur korupsi sektor publik pada 180 negara dan teritori.

"CPI Indonesia pada 2022 berada pada skor 34 dari skala 100 dan berada di peringkat 110 dari 180 negara yang disurvei. Skor ini turun empat poin dari tahun 2021 dan merupakan penurunan paling drastis sejak 1995," kata Deputi TII Wawan Suyatmiko dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (31/1/2023).

Dengan hasil tersebut, Indonesia hanya mampu menaikkan skor IPK sebanyak dua poin dari skor 32 selama satu dekade terakhir sejak 2012. Di Asia Tenggara, Singapura menjadi negara yang dinilai paling tidak korup (skor 83), diikuti Malaysia (47), Timor Leste (42), Vietnam (42), Thailand (36), Indonesia (34), Filipina (33), Laos (31), Kamboja (24), dan Myanmar (23).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement