REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Fatayat NU, Margaret Aliyatul Maimunah, turut mengomentari isu seputar maskapai penerbangan yang melarang pramugarinya menggunakan jilbab saat bertugas. Menurutnya, hal ini sebaiknya dikembalikan kepada individu masing-masing.
"Menurut saya, saya kira agak kurang pas jika ada larangan seperti itu. Harusnya, bagi pramugari, ya diberikan kebebasan untuk memilih apakah saat bekerja mau menggunakan jilbab atau tidak. Biarkan itu jadi pilihan mereka," ujar dia saat dihubungi Republika, Senin (6/2/2023).
Aliya, panggilannya, menyebut ia memang belum membaca secara lebih rinci apakah memang ada aturan larangan pramugari pakai jilbab ini. Namun, jika hal ini benar, ia pun menyebut aturan tersebut justru kurang pas.
Ia juga menyoroti sejumlah maskapai yang kini sudah lebih terbuka dan mengizinkan pramugarinya menggunakan jilbab. Berdasarkan pengalamannya, salah satu maskapai yang ia temui menerapkan hal ini adalah Sriwijaya Air.