Selasa 14 Feb 2023 13:05 WIB

Turki Beri Penjelasan Soal Gempa yang Tewaskan 31 Ribu Orang ke DK PBB

Turki menjelaskan kebutuhan mendesak dan bantuan dunia internasional

 Jenazah korban dibawa ke pemakaman untuk dimakamkan setelah gempa besar di Adiyaman, Turki tenggara, Sabtu (11/2/2023). Lebih dari 24.000 orang tewas dan ribuan lainnya luka-luka setelah dua gempa besar melanda Turki selatan dan Suriah utara pada Senin (6/2/2023).
Foto: EPA-EFE/SEDAT SUNA
Jenazah korban dibawa ke pemakaman untuk dimakamkan setelah gempa besar di Adiyaman, Turki tenggara, Sabtu (11/2/2023). Lebih dari 24.000 orang tewas dan ribuan lainnya luka-luka setelah dua gempa besar melanda Turki selatan dan Suriah utara pada Senin (6/2/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, PBB - Turki memberi penjelasan kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mengenai bencana gempa bumi baru-baru ini yang menewaskan lebih dari 31 ribu orang di bagian selatan negara itu.

Dalam sesi khusus tertutup DK PBB pada Senin (13/2/2023), Duta Besar Turki untuk PBB Feridun Sinirlioglu memberi pengarahan kepada negara-negara anggota tentang tingkat gempa bumi, kebutuhan mendesak, upaya bantuan bagi mereka yang terdampak, dan bantuan internasional.

Baca Juga

Sinirlioglu juga berterima kasih kepada komunitas internasional atas solidaritas untuk Turki. Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa bantuan kemanusiaan dari PBB dan negara-negara lain yang ditujukan untuk Suriah barat laut--yang juga terdampak gempa--dapat melintasi gerbang perbatasan Turki. Turki pun, ujar Sinirlioglu, menyediakan fasilitas yang diperlukan untuk distribusi bantuan ke Suriah.

Sedikitnya 31.643 korban tewas dan lebih dari 80.000 orang luka-luka akibat dua gempa besar yang mengguncang Turki selatan pada 6 Februari 2023. Gempa bermagnitudo 7,7 dan 7,6 yang berpusat di Provinsi Kahramanmaras berdampak terhadap lebih dari 13 juta orang di 10 provinsi, termasuk Hatay, Gaziantep, Adiyaman, Malatya, Adana, Diyarbakir, Kilis, Osmaniye, dan Sanliurfa.

Beberapa negara di kawasan itu, termasuk Suriah dan Lebanon, juga merasakan getaran kuat yang melanda Turki dalam waktu kurang dari 10 jam.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement