Kamis 23 Feb 2023 20:09 WIB

Belajar dari Kasus Anak Pejabat Bersikap Arogan, Hindari Pola Asuh Seperti Ini

Salah asuh, anak jadi arogan, selalu berlindung di balik orang tua sampai dewasa.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Aksi anak pejabat pajak, Mario Dandy Satrio yang ugal-ugalan di dalam SPBU dengan motor mewahnya. Kesalahan pengasuhan dapat membuat anak tumbuh menjadi arogan dan berlindung di balik orang tuanya hingga dewasa.
Foto:

3. Tidak diajak berdiskusi

Anak yang tidak dibiasakan berdiskusi bersama orang tuanya juga berisiko tumbuh menjadi arogan. Demikian juga jika anak dibesarkan dengan cara selalu dituruti keinginannya tanpa diberi pengertian.

Anak yang selalu harus menuruti perkataan orang tua tanpa diberi ruang bicara dan mengeluarkan pendapatnya dapat tumbuh menjadi anak yang tidak dapat berpikir kritis. Kelak, ia tidak akan dapat menyaring hal yang baik dan buruk.

"Alhasil anak hanya akan melakukan apa yang ingin dilakukannya saja tanpa berpikir konsekuensi dan tanggung jawab dari kelakuan atau perbuatannya," ujar Lia.

4. Selalu dibantu dan tidak diajarkan konsekuensi

Anak yang selalu dibantu oleh orang tuanya dalam menyelesaikan masalahnya akan tumbuh menjadi anak yang berlindung di balik orang tuanya. Misalnya, ketinggalan buku pelajaran lalu bukunya diantarkan oleh orang tuanya ke sekolah.

Punya masalah dengan teman, namun justru orang tua datang menyelesaikan. Tidak bisa menyelesaikan tugas malah dibantu dikerjakan.

Anak terlambat sekolah namun orang tua yang menghadap guru meminta izin. Biasanya, orang tua seperti ini akan selalu membantu menyelesaikan masalah anak karena sayang atau kasihan pada anak.

"Namun, ini justru beresiko, sebab anak yang tidak diajarkan caranya menyelesaikan masalah dan tidak diajarkan konsekuensi dalam tindakannya akan menjadi anak yang selalu berlindung di balik orang tuanya sampai dia dewasa sekalipun," papar Lia.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَشِحَّةً عَلَيْكُمْ ۖ فَاِذَا جَاۤءَ الْخَوْفُ رَاَيْتَهُمْ يَنْظُرُوْنَ اِلَيْكَ تَدُوْرُ اَعْيُنُهُمْ كَالَّذِيْ يُغْشٰى عَلَيْهِ مِنَ الْمَوْتِۚ فَاِذَا ذَهَبَ الْخَوْفُ سَلَقُوْكُمْ بِاَلْسِنَةٍ حِدَادٍ اَشِحَّةً عَلَى الْخَيْرِۗ اُولٰۤىِٕكَ لَمْ يُؤْمِنُوْا فَاَحْبَطَ اللّٰهُ اَعْمَالَهُمْۗ وَكَانَ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرًا
mereka kikir terhadapmu. Apabila datang ketakutan (bahaya), kamu lihat mereka itu memandang kepadamu dengan mata yang terbalik-balik seperti orang yang pingsan karena akan mati, dan apabila ketakutan telah hilang, mereka mencaci kamu dengan lidah yang tajam, sedang mereka kikir untuk berbuat kebaikan. Mereka itu tidak beriman, maka Allah menghapus amalnya. Dan yang demikian itu mudah bagi Allah.

(QS. Al-Ahzab ayat 19)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement