Selasa 14 Mar 2023 11:11 WIB

Gedung Putih: AS tidak dalam Posisi Jadi Mediator Saudi-Iran

Tindakan Beijing yang menjadi mediator Saudi-Iran tidak merugikan kepentingan AS.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan berbicara pada konferensi pers di Gedung Putih di Washington (ilustrasi). Jake Sullivan mengatakan, Amerika Serikat (AS) memang tidak berusaha mengambil peran mediator untuk menyelesaikan perselisihan antara Arab Saudi dan Iran.
Foto: AP/Andrew Harnik
Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan berbicara pada konferensi pers di Gedung Putih di Washington (ilustrasi). Jake Sullivan mengatakan, Amerika Serikat (AS) memang tidak berusaha mengambil peran mediator untuk menyelesaikan perselisihan antara Arab Saudi dan Iran.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan, Amerika Serikat (AS) memang tidak berusaha mengambil peran mediator untuk menyelesaikan perselisihan antara Arab Saudi dan Iran. Kedua negara ini mengumumkan kesepakatan pemulihan hubungan berkat bantuan mediasi Cina.

“Kami tidak dalam posisi untuk menjadi mediator antara Arab Saudi dan Iran mengingat hubungan kami dengan kedua negara tersebut. Kami tidak pernah seperti itu, dan tidak dalam posisi seperti itu hari ini,” kata Sullivan kepada awak media, Senin (13/3/2023).

Baca Juga

Sullivan pun sempat ditanya bagaimana Washington memandang peran Cina dalam menengahi kesepakatan pemulihan hubungan Saudi dengan Iran. Dia menyebut tindakan Beijing tak merugikan kepentingan AS.

“Jadi, dari sudut pandang kami, meskipun kami telah mengerahkan banyak kekuatan diplomatik untuk mencoba membantu mempromosikan deeskalasi seperti gencatan senjata Yaman, memiliki negara lain seperti Cina mempromosikan deeskalasi tidak secara fundamental merugikan kepentingan AS. Terus terang, hal ini mendayung ke arah yang sama,” ucap Sullivan.